Ada orang yang mengaku beriman kepada Kristus, namun sering memukuli istri dan anaknya, serta sering menipu sesama. Apakah Anda memercayai pengakuannya sebagai orang beriman? Adalah wajar bila kita mempertanyakan apakah imannya kepada Kristus benar atau tidak. Iman kita tidak bisa dilihat, tetapi dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita. Salah satu wujud iman adalah perwujudan kasih kepada sesama dan pengharapan dalam menghadapi segala tantangan kehidupan.
Dalam teks hari ini, Rasul Paulus memuji jemaat Efesus yang bukan hanya memiliki iman yang teguh, tetapi yang imannya terbukti dari tindakan kasih yang nyata kepada sesama orang kudus (1:15). Dalam bahasa asli Alkitab, kasih yang dipraktikkan oleh jemaat adalah "agape", yakni kasih tak bersyarat yang bersumber dari Allah. Hal ini merupakan petunjuk bahwa jemaat Efesus memiliki iman yang teguh, relasi yang intim dengan Allah, sehingga kehidupan mereka dipenuhi kasih surgawi. Kasih ini kemudian mereka salurkan dan praktikkan dalam relasi dengan sesama. Jadi, iman jemaat Efesus yang tidak kelihatan diungkapkan melalui kasih yang dirasakan oleh orang-orang di sekitar mereka.
Setelah memuji jemaat Efesus, Rasul Paulus berdoa supaya mata hati mereka dicelikkan untuk memahami pengharapan yang terkandung dalam iman mereka (1:17-20). Pengharapan itu mengandung dua unsur. Unsur pertama adalah warisan yang mulia dan kaya yang akan diterima orang percaya kelak. Pengharapan mengingatkan orang percaya bahwa hidup ini hanya sementara. Setelah hidup yang sementara ini berlalu, kita akan menerima warisan kekal yang mulia dari Allah. Oleh karena itu, di satu pihak, orang percaya tidak boleh kecewa dan menyerah saat menghadapi pergumulan hidup. Di pihak lain, kita tidak boleh terlena dalam kenikmatan dan berkat kehidupan. Unsur kedua adalah kuasa Allah yang secara hebat menopang kehidupan orang percaya masa kini. Dalam kehidupan nyata, orang percaya tidak lepas dari penderitaan dan pergumulan. Namun, orang percaya hidup dalam iman yang mendatangkan pengharapan. Dengan mengandalkan kuasa Allah yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati, orang percaya dapat tampil sebagai pemenang dalam segala kondisi kehidupan.
Apakah Anda adalah orang yang beriman? Apakah Anda dikenal sebagai orang yang penuh kasih, suka menolong, dan membawa sukacita dalam kehidupan orang-orang di sekitar Anda? Apakah Anda menularkan pengharapan kepada orang-orang di sekitar Anda di tengah dunia yang penuh tantangan ini? Iman Anda tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan melalui ungkapan kasih yang nyata serta pengharapan yang hidup dalam kehidupan Anda.