Zahara Marley lahir di Etiopia. Karena ibunya sakit dan tidak mampu merawatnya, dia dititipkan di panti asuhan. Pada tahun 2005, pasangan selebritas Brad Pitt dan Angelina Jolie mengunjungi panti asuhan itu dan mengadopsi Zahara yang masih berusia 6 bulan. Adopsi itu mengubah kehidupan Zahara dari seorang anak miskin yang terlantar menjadi remaja yang hidup mewah sebagai anak selebritas yang kaya raya.
Kisah Zahara di atas menolong kita memahami perubahan dahsyat yang dialami orang percaya sebelum dan setelah menerima keselamatan. Bacaan Alkitab hari ini menjelaskan kondisi kita dahulu, sebelum diselamatkan (2:1-3). Secara rohani, kita mati di dalam dosa. Secara status, kita adalah hamba dosa yang hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging. Di hadapan Allah, kita adalah orang-orang yang dimurkai dan akan menerima hukuman kekal di neraka. Teks selanjutnya menjelaskan kondisi kita kini setelah diselamatkan (2:4-7). Secara rohani, kita sudah dihidupkan Allah bersama dengan Kristus. Secara status, kita menjadi hamba Allah yang harus melakukan pekerjaan baik yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya (2:10). Keselamatan dari Allah tidak hanya melepaskan kita dari hukuman kekal di neraka, tetapi juga membawa kita kepada kehidupan kekal di surga. Saat itu, kita dapat menjalani kehidupan di dunia sebagai orang merdeka yang menikmati kekayaan anugerah yang berlimpah-limpah di dalam Kristus.
Perubahan besar di atas sepenuhnya merupakan karya Allah. Dalam kedaulatan-Nya, Allah memilih dan menetapkan orang yang akan ia selamatkan. Umat pilihan tidak bisa menolak keselamatan yang diberikan Allah. Dalam anugerah-Nya, Allah secara cuma-cuma memberikan keselamatan kepada orang yang Ia pilih (1:4-5; 2:8-9). Dengan demikian, orang percaya tidak memiliki andil apa pun dalam keselamatan yang ia peroleh. Dengan kata lain, kita diselamatkan bukan karena jasa, kesalehan, dan perbuatan baik, tetapi karena pemberian Allah. Hal ini tidak berarti bahwa kita tidak perlu hidup saleh dan berbuat baik. Tujuan Allah menyelamatkan kita adalah agar kita melakukan pekerjaan baik melalui hidup yang memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama (2:10). Jadi, kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik, tetapi bukti bahwa kita sudah diselamatkan adalah dengan berbuat baik.
Sebagai wujud ucapan syukur atas keselamatan yang Allah anugerahkan secara cuma-cuma, kita harus bertekad untuk hidup memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama. Bagaimana dengan kehidupan Anda: Sudahkah perilaku, tutur kata, dan sikap Anda menunjukkan bahwa Anda sudah diselamatkan?