Kita sering mendengar orang berkata, "Yesus Kristus adalah nabi bangsa Israel, Allah dalam Alkitab adalah Allah bangsa Yahudi. Oleh karena itu, orang bukan Yahudi tidak mendapat bagian dalam keselamatan Allah." Bagaimana respons Anda terhadap pernyataan di atas? Bacaan hari ini membuktikan bahwa pernyataan di atas adalah salah. Rasul Paulus menulis bahwa melalui karya Kristus, orang-orang bukan Yahudi diberi kesempatan untuk turut menjadi ahli waris dan anggota tubuh dan penerima janji yang disediakan Allah bagi bangsa Yahudi (3:6). Rasul Paulus menyebut berita ini sebagai rahasia yang sangat mulia. Oleh karena itu, dia rela menjadi tahanan dan mengalami banyak penderitaan demi memberitakan Kristus (3:1, 13).
Berita ini disebut rahasia karena tidak diungkapkan kepada orang-orang zaman sebelum kedatangan Kristus. Sebelumnya, bangsa Yahudi menganggap diri mereka sebagai satu-satunya umat pilihan yang diberkati Allah, sedangkan bangsa bukan Yahudi akan mendapat hukuman yang berat dari Allah. Namun, kini, kuasa Injil telah membuka jalan bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi untuk menerima keselamatan dan berkat yang sama seperti yang dijanjikan Allah kepada bangsa Yahudi. Injil menyingkapkan rahasia yang tersembunyi selama berabad-abad, yaitu bahwa karya Yesus Kristus telah menggenapi rancangan abadi Allah untuk menyelamatkan bangsa bukan Yahudi melalui kematian-Nya di kayu salib (3:9-11). Injil bukan hanya rahasia bagi orang zaman dahulu, tetapi juga bagi para pembaca Surat Efesus dan orang-orang zaman ini. Masih banyak orang yang tidak tahu bahwa karya Kristus telah membuka jalan bagi orang yang percaya kepada-Nya untuk menerima warisan yang mulia dan kaya dari Allah. Oleh karena itu, Rasul Paulus menganggap tugas pemberitaan Injil sebagai anugerah (3:7-8).
Di satu pihak, berita di atas mengonfirmasi kepastian keselamatan di dalam Kristus. Meskipun bukan bangsa Yahudi, kita memiliki hak yang sama dengan bangsa Yahudi untuk menerima semua warisan kekayaan surgawi dari Allah melalui iman kepada Yesus Kristus. Oleh karena itu, iman kita tidak boleh tergoyah oleh apa pun juga karena keselamatan kita ditetapkan dan dijaga oleh Allah, bukan oleh diri kita. Di pihak lain, rahasia ini tetap tersembunyi bagi banyak orang di sekitar kita. Mereka belum mendengar berita Injil yang berkuasa membebaskan mereka dari hukuman dosa. Mereka masih hidup dalam dosa dan berjalan menuju kebinasaan kekal. Oleh karena itu, kita wajib mewartakan rahasia ini kepada orang-orang di sekitar kita, meskipun kadang-kadang kita harus membayar harga yang mahal. Sudahkah Anda memberitakan rahasia Injil kepada orang-orang yang belum percaya di sekitar Anda?