Efesus 3:14-21

Iman yang Berdampak

6 Desember 2024
Pdt. Timotius Fu

Pepatah Inggris berbunyi, "The proof of the pudding is in the eating." Artinya, kebenaran harus dibuktikan melalui tindakan dan pengalaman nyata, bukan hanya melalui kata-kata atau pengajaran belaka. Hal yang sama disampaikan dalam doa Rasul Paulus saat dia mengakhiri bagian pertama suratnya kepada jemaat di Efesus. Setelah memaparkan kekayaan dan kemuliaan keselamatan yang disediakan Allah bagi umat pilihan melalui karya Kristus di kayu salib, ia berdoa agar para pembaca tidak hanya memahami kebenaran secara konseptual, tetapi juga mengalami dan mengamalkan kebenaran dalam kehidupan nyata.

Rasul Paulus berdoa agar Allah menolong jemaat Efesus mengalami dan mengamalkan keselamatan dalam dua bentuk: Pertama, kehidupan yang tahan uji dalam segala kondisi. Dalam doanya, Rasul Paulus ingin agar mereka memiliki iman yang kokoh, yakni iman yang dibangun di atas dasar Kristus dan dipelihara Allah melalui kuasa Roh Kudus (3:16-17). Iman yang benar adalah iman yang dibangun di atas dasar Kristus dan karya keselamatan-Nya, bukan di atas mukjizat, kemakmuran, kesuksesan, atau kesehatan. Iman yang benar juga menjadi fondasi bagi orang percaya untuk bertahan dalam segala kondisi. Orang beriman tidak kecewa di kala menghadapi kegagalan atau cobaan dan tidak terlena di kala menikmati kebahagiaan dan kesuksesan. Kedua, sebuah kehidupan yang berdampak. Rasul Paulus berdoa agar jemaat mampu mempraktikkan kasih yang nyata dalam kehidupan sehari-hari (3:18-19). Ia berdoa agar jemaat Efesus memahami dan mengenal betapa lebar, panjang, tinggi, dan dalamnya kasih Kristus. Menurut bahasa asli Alkitab, seseorang dapat "memahami" dan "mengenal" kasih Allah melalui praktik nyata, bukan hanya berteori atau berdiskusi saja. Oleh karena itu, orang percaya harus selalu sadar akan statusnya sebagai utusan Allah untuk menyalurkan kasih Kristus kepada orang-orang di sekitarnya. Orang percaya harus menjadi terlatih untuk mempraktikkan kasih serta membiasakan diri untuk saling melayani dengan kasih.

Doa Rasul Paulus merupakan peringatan penting bagi orang percaya masa kini. Kita harus memiliki fondasi iman yang kokoh yang dibangun di atas Kristus dan karya keselamatan-Nya. Fondasi iman akan menolong kita melewati setiap tantangan hidup. Selain itu, kita harus menggairahkan kembali semangat menerapkan kasih kepada sesama. Di tengah dunia yang sedang menghadapi krisis kasih dan kepedulian, kita harus menjadi duta kasih dengan mempraktikkan kasih secara nyata dan tulus. Keberadaan kita harus menghadirkan kasih surgawi yang tak terbatas kepada orang-orang di sekitar kita. Bagaimana rencana Anda untuk menjadi duta kasih bagi orang-orang di sekitar Anda?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design