Seorang anak Tuhan sedang mencari pekerjaan. Ia berharap mendapat majikan yang seiman dengan harapan akan diperlakukan dengan baik. Senada dengan pencari kerja di atas, seorang majikan Kristen juga sedang mencari pegawai. Ia berharap menemukan pegawai yang seiman dengan harapan yang sama, pegawai yang seiman akan bekerja lebih baik dan dapat dipercaya. Wajarkah harapan mereka di atas? Harapan mereka akan terpenuhi jika masing-masing pihak menaati isi bacaan hari ini yang mengajarkan prinsip membangun relasi yang baik dan sehat dalam dunia kerja. Meskipun konteks asli teks ini mengatur relasi antara para budak dengan tuannya, prinsip-prinsip yang diajarkan juga relevan bagi para pekerja dan majikan pada masa kini.
Bacaan Alkitab hari ini memberikan nasihat kepada dua pihak yang terlibat dalam sebuah relasi kerja. Nasihat pertama ditujukan kepada para pekerja (6:5-8). Sebagai orang percaya, seorang pekerja harus menyadari statusnya sebagai duta Kristus di tempat kerja. Ia harus menunjukkan ketaatan yang tulus kepada majikannya, baik saat dilihat maupun tidak. Ia juga harus bekerja keras untuk mencapai hasil terbaik dari pekerjaannya. Ia sadar bahwa ketaatan dan kerja kerasnya tidak hanya untuk menyenangkan majikan, tetapi juga untuk menyenangkan Allah. Ia menjadi pekerja yang dapat diandalkan baik ketika diawasi maupun tidak. Ia tahu bahwa Allah menghargai usahanya. Meskipun mungkin ia tidak mendapat balasan yang wajar dari majikannya, ia yakin akan mendapat balasan yang terbaik dari Allah.
Nasihat kedua ditujukan kepada para majikan (6:9). Alkitab memperingatkan para majikan agar memperlakukan pekerjanya dengan adil. Meskipun berkuasa, ia tidak boleh berlaku semena-mena karena Allah akan membela para pekerja yang mendapat perlakuan tidak baik. Selain itu, Ia harus sadar akan statusnya sebagai wakil Allah untuk menjalankan mandat Ilahi di tempat kerja dengan mengatur para pekerjanya sesuai kehendak Allah. Karena itu, ia akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah sesuai dengan sikap dan perlakuan kepada para pekerjanya.
Pengajaran di atas mengingatkan kita akan status kita sebagai duta Kristus di dunia kerja. Dalam segala kondisi, jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Sebagai pekerja atau pegawai, jalankanlah tugas dengan jujur dan tulus. Bekerja keraslah untuk mencapai hasil terbaik. Sebagai majikan, pandanglah semua pekerja atau pegawai sebagai titipan Allah yang harus dilindungi dan ditolong agar mendapat kehidupan yang lebih baik. Sebagai orang Kristen, apakah Anda sudah berlaku sebagai utusan Kristus di dunia kerja?