Generasi Yang Tercerai-Berai

Bacaan Alkitab hari ini menceritakan tentang pemerintahan Abiam, anak Rehabeam yang dilahirkan oleh Ma’akha. Abiam menjadi raja atas Yehuda selama tiga tahun, lalu digantikan oleh Asa, anaknya. Sayangnya, Abiam tidak sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, nenek moyangnya. Hal ini berbeda dengan Asa. Asa memerintah Yehuda selama 41 tahun dan ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Ia berpaut kepada TUHAN dengan segenap hati sepanjang hidupnya. Dalam 2 Tawarikh 14:4, disebutkan bahwa Asa "memerintahkan orang Yehuda untuk mereka mencari TUHAN,...dan mematuhi hukum dan perintah." Asa memimpin bangsanya ke arah yang benar, dan TUHAN bekerja melalui Asa untuk membawa reformasi rohani di Yehuda.

Dalam bacaan Alkitab hari ini, Asa merupakan contoh seorang yang melawan pengaruh dosa dari generasi sebelumnya. Pergulatan antara kesetiaan dan penyimpangan dalam garis raja-raja Yehuda, serta bagaimana Asa menjadi teladan ketaatan di tengah generasi yang tidak setia dan tercerai-berai, adalah pelajaran berharga. Meskipun tumbuh dalam lingkungan yang diwarnai penyembahan berhala, Asa memilih untuk mengikuti TUHAN dan menghancurkan mezbah-mezbah palsu. Asa tidak hanya menghapus penyembahan berhala, tetapi dia juga memulihkan ibadah yang benar kepada Tuhan. Inilah inti ketaatan: Bukan hanya membuang apa yang salah, tetapi juga membangun apa yang benar! Pilihan Asa menunjukkan kekuatan dan ketaatan kepada Tuhan di tengah godaan besar untuk menyimpang. Dalam kehidupan ini, kita dipanggil untuk setia, bahkan ketika dunia di sekitar kita berpaling dari TUHAN. Asa adalah lambang harapan pemulihan bagi umat yang setia kepada Tuhan. Ia memperbaiki kesalahan masa lalu. Oleh karena itu, Tuhan mengizinkan Yehuda mengalami kedamaian. Asa membawa stabilitas. Secara keseluruhan, Kerajaan Yehuda lebih stabil—secara nasional dan internasional—daripada Kerajaan Israel. Meskipun Asa digambarkan sebagai raja yang membawa reformasi dan setia kepada TUHAN, ia tidak sempurna. Pada masa tuanya, dia mengandalkan kekuatan manusia serta membuat perjanjian dengan Benhadad, raja Aram dan tidak mengandalkan TUHAN (ayat 18-19).

Apakah Anda sudah meniru Asa dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam hal keberanian untuk memilih setia kepada Tuhan di tengah dunia yang sering kali mengajak kita untuk berperilaku menyimpang? Mari, ambillah satu langkah konkret dengan membuang sesuatu yang menghalangi Anda untuk hidup benar di hadapan-Nya seperti Asa yang membuang berhala dari negerinya!.