Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita akan membaca kisah empat raja Israel, yaitu: Nadab (15:25-31), Baesa (15:33–16:7), Ela (16:8-10), dan Zimri (16:10-20). Dalam penjelasannya, penulis Kitab Raja-Raja memberikan pola yang tetap dalam menggambarkan kisah hidup raja-raja ini, misalnya: identitas raja, masa pemerintahannya, hubungannya dengan raja di kerajaan lain, identitas ibu raja (dalam kasus raja-raja Yehuda), terkadang penjelasan tentang sudut pandang ilahi, pernyataan tentang kematian, dan rekomendasi untuk studi lebih lanjut.
Nadab memerintah Israel selama dua tahun dan mengikuti jejak dosa ayahnya, Yerobeam. Kepemimpinannya berakhir tragis ketika ia dikudeta oleh Baesa, yang kemudian membunuh Nadab beserta seluruh keluarga Yerobeam di Gibeton. Setelah itu, Baesa naik takhta dan memerintah selama 24 tahun. Namun, kepemimpinannya tidak membawa perbaikan. Ia tetap melakukan dosa yang sama dengan Yerobeam. Pada akhir hidupnya, Tuhan menghakimi Baesa melalui perantaraan Nabi Yehu bin Hanani. Ela, anak Baesa, menggantikan ayahnya menjadi raja Israel. Akan tetapi ia hanya memerintah selama dua tahun. Ela melanjutkan dosa ayahnya dengan berbuat kejahatan di mata TUHAN, termasuk melakukan penyembahan berhala. Ia dikenal sebagai raja yang lemah dan lebih suka berpesta serta mabuk-mabukan daripada memerintah dengan bijaksana. Akhir hidupnya tragis: Zimri—salah satu panglimanya—membunuh Ela saat ia sedang mabuk di rumah kepala istana di Tirza. Zimri kemudian menggantikan Ela menjadi raja. Akan tetapi, Zimri hanya memerintah selama tujuh hari. Zimri juga jahat di mata Tuhan. Pada akhirnya, ia di bunuh diri setelah Omri melakukan kudeta untuk merebut kekuasaan darinya. Kisah keempat raja Israel ini memiliki dua kesamaan: Pertama, Keempat raja ini melanjutkan dosa penyembahan berhala yang membawa bangsa Israel semakin jauh dari Tuhan (1 Raja-raja 15:26, 15:34, 16:13, 16:19). Kedua, Masa pemerintahan mereka diwarnai oleh kekerasan, kudeta, dan perebutan kekuasaan.> Kondisi ini mencerminkan kondisi politik di Israel Utara yang sangat tidak kondusif dan tidak stabil.
Kelakuan keempat raja Israel yang kita baca hari ini setali tiga uang atau sama saja. Mereka terus mengulang kesalahan yang sama dengan pendahulunya. Sekarang, periksalah hidup Anda: Apakah ada pola dosa atau kesalahan yang terus berulang dalam hidup Anda? Apakah Anda sering membuat keputusan tanpa melibatkan Tuhan? Mari kita putuskan siklus dosa dan kebiasaan buruk yang menjadi penghambat pertumbuhan iman kita!