Dalam tradisi Tionghoa, terutama saat hari raya Imlek (春節, Chūnjié), konsep keberuntungan atau hoki (福, fú) memegang peran yang sangat penting karena keberuntungan itu berkaitan dengan kemakmuran, kesehatan, dan kesuksesan. Tradisi seperti pemberian angpao (紅包, hóngbāo) dan simbol-simbol tertentu dipercaya dapat mendatangkan nasib baik dan menjauhkan nasib buruk (倒楣, dǎoméi). Namun, dalam pandangan Injil, hidup manusia tidak ditentukan oleh nasib baik atau nasib buruk, melainkan oleh kedaulatan Tuhan (上帝的主權, Shàngdì de zhǔquán). Segala sesuatu berada di bawah kendali Tuhan, bukan ditentukan oleh faktor keberuntungan yang bisa dikontrol oleh usaha manusia atau oleh ritual keagamaan (bandingkan dengan Mazmur 37:23-24). Hal ini berarti bahwa tidak ada ruang bagi konsep keberuntungan dalam pandangan hidup Kristen yang meyakini bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendak Tuhan yang berdaulat.
Lebih lanjut, Injil mengajarkan bahwa berkat terbesar yang bisa diterima manusia adalah keselamatan (救恩, jiù'ēn) melalui penebusan Kristus, bukan kemakmuran materi atau nasib baik yang bersifat sementara. Kehidupan orang percaya tidak bergantung pada ritual atau simbol tertentu, tetapi pada anugerah Tuhan (恩典, ēndiǎn) yang kekal. Alkitab menentang segala bentuk penyembahan berhala (偶像崇拜, ǒuxiàng chóngbài), termasuk kepercayaan pada simbol-simbol keberuntungan. Hoki sejati dalam Kerajaan Allah (上帝的國度, Shàngdì de guódù) bukan menyangkut nasib baik, tetapi menyangkut kasih (爱, ài) dan keadilan (公義, gōngyì) melalui Kristus. Orang Kristen dapat merayakan Imlek sebagai momen yang indah tanpa terjebak dengan makna ritual atau simbol tertentu yang tidak sesuai dengan iman Kristen. Perayaan Imlek adalah kesempatan untuk bersaksi tentang berkat Tuhan serta merupakan saat berkumpul bersama keluarga. Kita juga tetap bisa memberi angpao sebagai wujud kasih kepada keluarga, tanpa memaknainya sebagai upaya untuk mendapat keberuntungan atau hoki.
Bagi orang Kristen keturunan Tionghoa, perayaan Imlek merupakan kesempatan yang berharga untuk menyatakan bahwa hidup kita tidak ditentukan oleh keberuntungan atau hoki, melainkan oleh kasih karunia Tuhan (上帝的恩典, Shàngdì de ēndiǎn). Kasih karunia memberi kita kehidupan, berkat, dan pengharapan yang kekal di dalam Yesus Kristus. Inilah inti Injil yang sejati. Apakah Anda menjalani hidup dengan bersandar pada kasih karunia Tuhan? Selamat merayakan Imlek!