Kisah-kisah dalam kitab 2 Raja-raja memperlihatkan bahwa Allah itu setia menjaga garis keturunan Mesias dalam garis keturunan raja Daud. Raja-raja di kerajaan Israel Utara dan sebagian raja di Kerajaan Israel Selatan—atau Kerajaan Yehuda—jahat dan tidak taat, Namun, TUHAN tetap memelihara umat-Nya—terutama umat Yehuda—dengan kasih setia-Nya, karena Ia sudah berjanji kepada Raja Daud dan Ia akan menggenapi janji-Nya, bahwa kelak, seorang keturunannya—yakni Yesus Kristus—akan bertakhta selama-lamanya,. Sekalipun demikian, karena Allah itu adil, kasih setia Allah tidak boleh dipermainkan. Keadilan Allah membuat Ia pasti menghukum mereka yang menyia-nyiakan kasih-Nya dan meremehkan keadilan-Nya. Jika seorang raja yang jahat dan keluarganya belum dihukum, hal itu semata-mata karena Allah masih menganugerahkan kesempatan untuk bertobat.
Kisah di pasal 9-10 menunjukkan bahwa penantian Allah bagi pertobatan keluarga Ahab telah berakhir. Melalui nabi Elia, Allah sudah menubuatkan penghukuman-Nya kepada Ahab (1 Raja-raja 21:21-24,29). Penghukuman itu digenapi pada zaman Elisa melalui pemberontakan Yehu terhadap raja Yoram, anak Ahab. Yehu berkata kepada Yoram, "Bagaimana ada damai selama pelacur-pelacur Izebel, ibumu, dan ahli-ahli sihirnya begitu banyak!" (2 Raja-raja 9:22b). Ucapan ini merangkum dosa dan kejahatan Ahab, yakni menikahi Izebel, seorang wanita jahat yang menjerumuskan Ahab dan umat Allah pada penyembahan berhala (1 Raja-raja 16:31,35) serta menghasut Ahab untuk membunuh Nabot demi merebut kebun anggurnya (1 Raja-raja 21:1-19). Pasal 9 menunjukkan dengan jelas bahwa bagian pertama nubuat Elia itu sudah digenapi, yakni jasad Yoram—anak Ahab—dibuang di kebun Nabot (2 Raja-raja 9:25-26), bahkan jasad Izebel dimakan oleh anjing di dekat kebun Nabot (9:36). Penggenapan bagian kedua nubuat Elia, yakni pemusnahan seluruh keturunan Ahab, dikisahkan di pasal 10.
Sampai sekarang, keadilan Allah pada manusia tetap dinyatakan dengan dua cara, yaitu menghukum mereka yang tidak mau bertobat dan mengampuni mereka yang bertobat. Cara pertama menimpa mereka yang menganggap remeh keadilan-Nya, sedangkan cara kedua diberlakukan bagi mereka yang mengaku dosa, bertobat, dan berpaling pada-Nya. Dosa apa yang selama ini belum Anda akui dan belum Anda tinggalkan? Bertobatlah karena Allah pasti mengampuni segala dosa kita melalui darah Yesus Kristus, Anak-Nya (1 Yohanes 1:7-9). Bertobatlah supaya hukuman Allah tidak menimpa diri Anda, karena Ia adalah Allah yang penuh kasih setia, sekaligus Allah yang adil dan tidak terlambat dalam melakukan penghukuman-Nya.