Syair lagu "Semua hanya Anug’rah-Nya" karya Dr. Rahmiati Tanudjaya tepat menjadi perenungan para pemimpin yang berhasil, terutama para pemimpin Kristen: "Bila aku dapat (berhasil), itu bukan karena kebaikanku, tetapi karena anugerah-Nya." Bacaan Alkitab hari ini menunjukkan kebenaran pesan lagu tersebut. Baik Amazia—Raja Yehuda yang baik (14:3)—maupun Yerobeam—raja Israel yang jahat (14:24)—sama-sama dianugerahi keberhasilan oleh TUHAN.
Takhta kerajaan Yehuda dianugerahkan Allah kepada Amazia di usianya yang kedua puluh lima. Allah memberikan kemenangan dalam peperangan melawan Edom serta menganugerahinya keberhasilan merebut kota Sela, sehingga kegembiraan bangsa Yehuda menjadi lengkap (14:7). Amazia berhasil mengamankan takhtanya dari potensi pemberontakan dengan menyingkirkan para pegawai yang telah membunuh ayahnya, sehingga kerajaannya semakin kokoh (14:5-6).
Dalam bacaan Alkitab hari ini, ternyata keberhasilan juga dianugerahkan TUHAN kepada raja Israel yang jahat, yaitu Raja Yerobeam II (14:23-24, bedakan dengan Raja Yerobeam I di 1 Raja-raja 12:20-14:20). Raja Yerobeam II berhasil merebut kembali seluruh wilayah Israel, dari jalan menuju Hamat di utara Israel sampai ke Laut Mati di selatan Israel (2 Raja-raja 14:25). Kesuksesan ini luar biasa karena di pasal 1-14, hanya Raja Yerobeam II yang berhasil mengembangkan wilayah Israel menjadi seluas ini. Keberhasilan tersebut unik karena dalam sejarah bangsa Israel, kemenangan melawan musuh hanya terjadi jika sang raja hidup dalam takut akan Tuhan atau Allah berkenan pada raja itu, sedangkan kemenangan Raja Yerobeam II diraih bukan karena kedua faktor di atas, melainkan karena Allah menjawab doa umat-Nya yang mengalami sengsara akibat tidak ada orang Israel yang cukup kuat untuk berperang (14:26-27).
Kesuksesan seharusnya membuat raja yang baik maupun raja yang jahat bersyukur dan menyembah TUHAN dengan setia. Ironisnya, kesuksesan yang Allah berikan justru membuat Amazia tergelincir dalam kesombongan dan merugikan bangsanya (14:8-14). Kesuksesan yang dianugerahkan Allah juga tidak membuat Yerobeam menyembah TUHAN, melainkan ia tetap menyembah berhala (14:24). Bagaimana sikap Anda saat Anda sukses? Sikap yang benar adalah bersyukur dan menyembah Allah. Sikap bersyukur hanya terjadi jika Anda bisa berkata dengan sepenuh hati, "Semua hanya anugerah-Nya." Sebagai anggota umat Allah, doakanlah para pemimpin Anda—baik yang Kristen maupun non-Kristen—agar mereka berhasil membuat perubahan positif bagi bangsa dan rakyat Indonesia, karena keberhasilan adalah anugerah Allah