2 Raja-raja 19

Pemimpin Sombong = Tong Kosong

20 Februari 2025
Pdt. Iwan Catur Wibowo

Saat tantangan menerpa kehidupan orang percaya dan bangsanya, langkah paling tepat adalah menengadah kepada TUHAN memohon pertolongan. Ini yang dilakukan Hizkia dalam bacaan Alkitab hari ini. Sebagai raja, Hizkia belajar dari kesalahan sebelumnya dan tidak mencoba lagi menyelesaikan masalah dengan kekuatan sendiri (18:14-16). Kali ini, ia dan para pemimpin lainnya merendahkan diri di hadapan Allah dan meminta Nabi Yesaya untuk meminta pertolongan Allah agar Yehuda diselamatkan dari pengepungan tentara Asyur (19:3-4).

Allah menjawab doa Raja Hizkia. Nabi Yesaya menyampaikan firman Allah yang isinya bahwa Allah berdaulat atas raja Asyur dan akan melepaskan Yehuda dari ancaman juru minuman agung dengan cara-Nya yang ajaib, yakni membuat juru minuman agung dan pasukan Asyur tiba-tiba pulang begitu saja. Namun, raja Asyur tidak sadar bahwa kepulangan pegawainya dan terhentinya pengepungan terhadap Yerusalem itu adalah tindakan Allah Israel yang menjawab doa umat-Nya. Ia kembali mengirim utusan untuk menyampaikan surat kepada raja Hizkia, yang isinya kembali menghina kekuatan Yehuda dan menghujat Allah (19:6-13). Sikap sombong ini membuat Sanherib tidak peka bahwa Allah Israel sedang bertindak menghakimi dia.

Hizkia merespons surat itu dengan berdoa dan mengungkapkan keyakinan iman: Ia percaya bahwa Allah Israel adalah Penguasa alam semesta. Di hadapan– Allah, Sanherib dan Asyur itu tidak ada apa-apanya. Kemudian, Yesaya menyampaikan firman Allah kepada Hizkia: Pertama, kesombongan Asyur itu seperti ‘tong kosong nyaring bunyinya’ di hadapan Allah. Allah sudah menggiring mereka pulang (19:15-28). Kedua, Allah akan memelihara dan memulihkan kehidupan umat-Nya. Janji firman Tuhan ini benar-benar tergenapi. Pasukan Asyur dibunuh oleh malaikat TUHAN dan raja Asyur yang sombong itu akhirnya dibunuh oleh anak-anaknya sendiri. Pertolongan Allah ini semata-mata dilandasi oleh belas kasih Allah dan ikatan perjanjian Allah dengan Daud, leluhur mereka (19:29-34).

Sehebat-hebatnya seorang pemimpin yang sombong, ia tetap manusia ciptaan yang tidak mampu bertahan di hadapan TUHAN. Apakah Anda dan gereja Anda sedang menghadapi ancaman orang yang berkuasa? Orang percaya harus kompak bersandar sepenuhnya kepada TUHAN. Kunci kemenangan gereja dan orang Kristen menghadapi tantangan dan serangan penguasa yang jahat adalah sehati bertekun dalam doa dan firman. Yakinilah bahwa tangan TUHAN akan terangkat memukul mereka yang sombong, tetapi dengan lembut, tangan-Nya melindungi mereka yang bersandar pada-Nya.

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design