2 Raja-raja 22

Pemimpin Yang Punya Nyali

23 Februari 2025
Pdt. Iwan Catur Wibowo

Sejarah Kerajaan Israel dan Yehuda dipenuhi raja yang jahat. Ada yang jahat karena mengikuti teladan ayahnya dan ada yang jahat karena kesalahan berpolitik, yakni bergaul dan bersekutu dengan raja-raja bangsa lain yang jahat. Untuk bertahan hidup, memang masuk akal dan lebih mudah bila Kerajaan Yehuda dan Kerajaan Israel yang kecil itu berteman dengan kerajaan-kerajaan besar di sekitar mereka. Namun, bacaan Alkitab hari ini memperkenalkan Yosia, raja Yehuda yang berani tampil beda. Meskipun baru berusia delapan tahun, dan ayah serta kakeknya adalah raja-raja jahat, bahkan saudara-saudara sebangsanya juga jahat, Yosia tidak ikut berbuat dosa. Alkitab memuji pribadinya dan kepemimpinannya yang melawan arus, "Ia melakukan yang benar di mata TUHAN dan mengikuti semua cara hidup Daud, bapa leluhurnya. Ia tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri." (22:2).

Selain mempertahankan hidup suci, Yosia juga mengupayakan terjadinya pertobatan nasional. Ia melakukan pembaruan ibadah dan penahiran bangsanya dengan merenovasi rumah Tuhan yang sudah lama tidak berfungsi dan tidak terawat (22:3-7). Pertobatan itu membuat Tuhan berbelas kasihan terhadap raja dan rakyat Yehuda: Pertama, penemuan Kitab Taurat membuat Yosia makin tergerak untuk bertobat dan meminta petunjuk Allah (22:8-13). Kedua, Allah memberi petunjuk kepada Yosia dan rakyat Yehuda melalui nabiah Hulda (22:14-20). Isi petunjuk itu adalah bahwa Allah menunda penghukuman-Nya atas Yehuda. Hukuman tidak akan dijatuhkan pada masa pemerintahan Raja Yosia. Allah berjanji bahwa Yosia akan dikuburkan dalam keadaan damai dan matanya tidak akan melihat malapetaka yang akan menimpa Yehuda. Meskipun pertobatan dan pembaruan yang dilakukan Yosia tidak mengubah rencana penghukuman TUHAN atas Yehuda, belas kasih Allah atas Yosia membawa dampak damai sejahtera bagi seluruh rakyatnya.

Kondisi zaman kita saat ini menyerupai zaman raja-raja Israel dan Yehuda. Budaya dosa marak di sekitar kita. Sulit bagi kita untuk hidup benar di tengah kejahatan dan kenajisan. Kita cenderung berkompromi dengan dosa, ikut arus, lalu membenarkan diri sendiri dengan alasan yang sekilas tampak masuk akal, misalnya: "Kalau tidak berkompromi, tidak mungkin sukses"."Kalau jujur, kita akan hancur". Pemimpin yang punya nyali untuk melawan arus seperti Yosia akan dipakai Tuhan sebagai agen pembaruan bagi umat-Nya di dunia ini. Pengikut Kristus diutus menjadi agen perubahan melalui pemberitaan Injil di tengah zaman ini. Beranikah Anda tampil beda? Apakah Anda punya nyali untuk melawan arus agar agenda perubahan ilahi tergenapi di tengah gereja dan bangsa kita?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design