Bacaan Alkitab hari ini melanjutkan pola perbandingan antara orang bijak dan pencemooh dengan menyoroti dampak perkataan, kekayaan, disiplin, dan kerja keras. Setiap perbuatan selalu memiliki konsekuensi moral: tindakan berhikmat membangun kehidupan dan mendatangkan kebahagiaan, sedangkan tindakan bodoh menimbulkan rasa malu dan mendatangkan kehancuran. Ciri orang berhikmat adalah bersedia menerima teguran dan disiplin (13:1-6), bersikap benar terhadap kekayaan (13:7-11), berdisiplin, berpengharapan dan memiliki kepuasan dalam hidup, termasuk dalam keluarga (13:12-25).
Konsekuensi moral dari kehidupan orang berhikmat: Pertama, perkataan orang berhikmat berbuah kebaikan. Orang yang menolak pendisiplinan melalui perkataan akan hidup dalam kebodohan. Perkataan bijak menghasilkan kehidupan, sedangkan perkataan sembrono membawa kehancuran. Kedua, orang berhikmat melihat harta kekayaan sebagai berkat, sekaligus sebagai ujian. Ia tidak memamerkan kekayaan melalui penampilan luar yang mengundang kecemburuan sosial. Ia mengumpulkan kekayaan dengan ketekunan, kesabaran, dan kerja keras, bukan secara instan. Sesuai kebenaran hikmat TUHAN, ia paham bahwa harta kekayaan yang didapat secara instan cenderung tidak bisa bertahan lama. Ketiga, orang berhikmat berdisiplin belajar serta menghormati dan menaati firman TUHAN. Ia membangun pengharapan hidupnya dalam kebenaran firman TUHAN. Sumber hikmatnya adalah TUHAN, dan firman-Nya menginspirasi setiap aspek kehidupan. Ia menjalankan peranan pengajaran dan pendisiplinan dalam keluarga berdasarkan kebenaran firman TUHAN. Ia bergaul dengan sesama, bersikap adil dan berbuat benar, peduli kepada orang yang lemah dan tersisih, karena ia menerapkan kebenaran firman TUHAN.
Disiplin belajar firman TUHAN serta keterbukaan mengevaluasi kegagalan menerapkan kebenaran firman akan menolong Anda bertumbuh makin dewasa secara rohani. Mengenali jalan kebenaran dan membandingkannya dengan jalan kebodohan serta mengetahui dan menyadari konsekuensi yang akan diterima dapat menolong Anda membuat pertimbangan yang matang dalam proses membuat dan mengambil keputusan. Masalahnya, ada saja hal yang bisa menggagalkan semangat disiplin belajar firman TUHAN. Apakah Anda sudah merencanakan langkah praktis untuk mempelajari firman TUHAN? Evaluasilah diri Anda dan kenalilah konsekuensi yang Anda hadapi saat Anda gagal menerapkan kebenaran firman TUHAN. Terbukalah terhadap teguran dan nasihat firman-Nya dan nikmatilah rasa damai dan sukacita saat Anda berhasil menjalani hidup berdasarkan firman-Nya!