Amsal 15

Hargai Hikmat Tuhan dan Taati Saja!

7 Mei 2025
GI Surya Leung

Takut akan Tuhan dan hati yang bijaksana menumbuhkan rasa damai dan hidup sejahtera, sedangkan sikap keras kepala dan tindakan bodoh menyebabkan kehancuran. Amsal 15 memperlihatkan adanya kuasa yang besar dalam perkataan, yaitu: membangun kehidupan atau membawa pada kehancuran (15:1-7). Orang yang takut akan TUHAN akan bersikap bijaksana dalam memperlakukan harta kekayaan, dalam berkata-kata, dan dalam melakukan aktivitas ibadah, yang semuanya untuk membangun kehidupan (15:8-15). Mereka mengindahkan nasihat dan teguran (15:16-23). Sikap takut akan TUHAN adalah dasar bagi mereka untuk hidup bahagia dan terhormat (15:24-33).

Ada kuasa yang besar dalam perkataan. Setiap hari, manusia berkomunikasi dengan kata-kata. Masalah dapat muncul melalui perkataan, tetapi juga dapat diselesaikan dengan perkataan. Kata-kata pedas dan tersembunyi dengan tujuan menipu dapat membangkitkan amarah dan dapat melukai hati orang yang mendengarnya, tetapi perkataan yang lemah lembut dapat meredakan pertengkaran dan memulihkan hati yang terluka. Orang yang bijak memilih untuk berkata-kata dengan lemah lembut. Perkataannya memperkaya pendengarnya dengan pengetahuan yang menarik. Sebaliknya, orang yang bebal dan bodoh memilih berkata-kata dengan kasar, tajam, dan penuh tipu muslihat. TUHAN mengetahui dan mengawasi jalan hidup orang yang baik dan yang jahat (15:3). Tidak ada satu pun ruang yang tersembunyi dan tidak ada tempat di luar radar pengawasan-Nya. Keadilan TUHAN berimplikasi konsekuensi hukuman, mulai dari didikan yang keras sampai dengan kebinasaan dalam dunia orang mati (15:10-11).

Bagaimana pengikut Kristus dapat mengembangkan sikap takut akan TUHAN? Pertama, orang yang takut akan TUHAN menjadikan TUHAN sebagai pusat kehidupan sehari-hari. Setiap hari, ia mengejar perkenanan TUHAN. Hikmat-Nya lebih berharga dari harta kekayaan. Apakah yang Anda "kejar" setiap hari? Kedua, hikmat dan kebenaran-Nya menjadi sumber inspirasi yang diperlihatkan melalui sikap beribadah, perkataan, dan semua aktivitas sehari-hari. Kapan terakhir kali Anda melibatkan Tuhan dalam membuat keputusan? Cobalah bertanya secara sederhana, "Jika Yesus Kristus ada dalam situasi yang saya hadapi ini, apa yang akan Dia katakan dan lakukan?" Ketiga, jadikan kesadaran akan konsekuensi hukuman atas dosa sebagai peringatan berharga dan pengalaman buruk yang tidak perlu Anda hadapi. Rumah tangga Anda tidak perlu mengalami kekacauan sebagai akibat dari perbuatan serakah karena menyuap pejabat atau melakukan korupsi (15:27). Hargailah dan taatilah nasihat firman Tuhan!

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design