Kisah Pekerjaan Roh Kudus
Kisah Para Rasul adalah kitab yang berisi kisah pekerjaan Roh Kudus. Bila kita melihat kualitas para rasul, tentu tidak terpikir bagaimana pelayanan pemberitaan Injil ke seluruh dunia bisa dipercayakan kepada para rasul yang dikuasai oleh ketakutan saat Guru mereka?yaitu Yesus Kristus?ditangkap, diadili, dan akhirnya disalibkan. Dalam Kisah Para Rasul, jelas terlihat bahwa apa yang dikerjakan oleh para rasul itu melampaui kemampuan alamiah mereka. Pekerjaan besar yang dilakukan oleh para rasul hanya bisa dimengerti bila kita mengingat bahwa Roh Kudus bekerja di balik pelayanan para rasul itu.
Secara garis besar, Kitab Kisah Para Rasul bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu kisah pelayanan Rasul Petrus (pasal 1-12) dan Kisah Pelayanan Rasul Paulus (pasal 13-28). Pelayanan Rasul Petrus berpusat di Yerusalem. Bisa dikatakan bahwa Rasul Petrus adalah pendiri Gereja Yerusalem. Gereja Yerusalem adalah pusat gereja mula-mula. Pelayanan Gereja Yerusalem menghasilkan berdirinya gereja di berbagai tempat lain, termasuk Gereja Antiokhia di Siria. Gereja Antiokhia di Siria adalah gereja yang bertumbuh dan kemudian menjadi gereja pengutus misi. Di Gereja Antiokhia inilah Rasul Paulus bergabung sebagai anggota tim rohaniwan, dan kemudian Rasul Paulus serta Barnabas diutus sebagai misionaris yang berkeliling untuk memberitakan Injil.
Kisah Para Rasul membicarakan tentang kisah bagaimana gereja dibangun, bertumbuh, dan menjalankan misi. Kisah perkembangan gereja bisa dipandang sebagai kolaborasi atau kerja sama antara para rasul dan Roh Kudus. Prakarsa atau inisiatif, rancangan, dan kuasa untuk mendirikan gereja berasal dari Roh Kudus. Akan tetapi, Roh Kudus bekerja dengan memakai manusia, khususnya para rasul dan orang-orang percaya yang lain. Pekerjaan Roh Kudus dalam gereja dimulai dengan pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta. Pada pasal 2, Roh Kudus memberi kuasa dan keberanian kepada para rasul, sehingga para murid Tuhan Yesus?yang memperlihatkan sifat pengecut saat Tuhan Yesus ditangkap, diadili, dan disalibkan?berubah menjadi para rasul yang dengan berani memberitakan Injil tanpa memedulikan risiko ditangkap dan dipenjara. Roh Kudus menjaga kesucian gereja dengan membongkar kemunafikan Ananias dan Safira pada pasal 5. Roh Kudus memilih dan menugaskan Barnabas dan Saulus?yang di kemudian hari disebut Paulus?untuk melaksanakan misi penginjilan (13:2). Kisah Para Rasul memperlihatkan bahwa gereja harus menjalankan misi, dan sasaran misi adalah seluruh dunia! [GI Purnama]
Hari ini, kita memperingati hari kenaikan Kristus ke surga. Kenaikan Kristus membuat para murid terpesona. Walaupun Kristus sudah menghilang dari pandangan para murid, para murid masih menatap ke langit Tiba-tiba, ada dua orang malaikat yang berdiri di dekat mereka dan berkata, "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang diangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga." (1:11). Kondisi para murid ini seperti kondisi banyak orang Kristen pada masa kini. Pemahaman tentang Kristus yang telah bangkit dan naik ke surga itu amat memesona, sehingga sebagian orang Kristen beranggapan bahwa yang paling penting untuk dilakukan oleh orang percaya adalah menyanyikan pujian penyembahan yang membangkitkan emosi, bahkan sampai membuat menangis. Mereka yakin bahwa menyanyikan pujian penyembahan adalah kegiatan abadi yang akan terus berlangsung sampai masa kekekalan. Sebenarnya, pemahaman kita tentang masa kekekalan itu amat terbatas dan samar-samar. Kita hanya bisa meyakini bahwa apa yang disediakan Allah bagi kita pada masa kekekalan jauh lebih indah dan lebih berharga daripada apa yang sekarang dapat kita bayangkan. Akan tetapi, fokus kita pada saat ini tidak boleh dibatasi pada apa yang akan kita terima pada masa mendatang. Kita harus meyakini bahwa Yesus Kristus yang telah naik ke surga itu akan datang kembali pada saat yang tidak terduga, dan bahwa kedatangan Kristus kedua kali itu harus menjadi sumber pengharapan kita! Akan tetapi, kita harus sadar bahwa Kristus hanya akan datang kembali sesudah misi yang Dia tinggalkan kepada para murid-Nya?yaitu pemberitaan Injil ke seluruh dunia?terlaksana (Matius 24:14). Oleh karena itu, tanggung jawab utama orang Kristen pada masa kini adalah menjadi saksi mulai dari Yerusalem?yaitu lingkungan kita yang terdekat?sampai ke ujung bumi (1:8).
Apakah Anda menyadari bahwa menjadi saksi bukan hanya merupakan tanggung jawab para murid Tuhan Yesus pada masa lampau, tetapi juga merupakan tanggung jawab orang yang sudah menerima anugerah keselamatan pada masa kini? Bila Anda sudah menerima anugerah keselamatan, maka anugerah keselamatan itulah yang harus kita saksikan kepada orang-orang yang berinteraksi dengan kita. Kesaksian kita itu bukan hanya berupa kata-kata yang kita ucapkan, tetapi kesaksian kita juga berupa cara hidup yang baru sebagai orang yang sudah dilahirkan kembali menjadi anak-anak Allah. Apakah perkataan dan cara hidup Anda merupakan kesaksian yang membuat orang-orang di sekitar Anda mengenal Kristus yang tercermin dalam hidup Anda? [GI Purnama]