Kamis, 5 Maret 2015
Bacaan Alkitab hari ini: Habakuk 3
Habakuk memulai tulisannya dengan bertanya, “berapa lama,” dan menyelesaikannya dengan perkataan lembut, “dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan” (3:16). Pertanyaan pembuka, “mengapa (1:3),” ditutup dengan keyakinan iman, “sekalipun hasil pohon zaitun mengecewakan … aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan yang menyelamatkanku,” (3:16-18). Inilah nyanyian kemenangan iman Habakuk.
Habakuk mengumpulkan semua memori tentang kisah pekerjaan dan penyelamatan Allah yang pernah ia dengar (3:2-15). Ayat-ayat ini dipenuhi rujukan tentang keluarnya Israel dari Mesir di bawah kepemimpinan Musa dan Yosua. Semua itu terjadi karena Allah “berjalan maju untuk menyelamatkan umat-Mu,” (3:13). Ketika merenungkan kisah-kisah itu, hatinya gemetar karena takjub (3:16), sehingga dia kembali kepada imannya yang tulus kepada Allah yang telah menunjukkan pekerjaan-Nya yang ajaib atas umat-Nya. Di sinilah dia menyatakan iman kepercayaannya kepada Allah. Secara teologis, Habakuk sampai pada kesimpulan bahwa sumber kebahagiaan bukanlah keberhasilan usaha dan pekerjaan, juga bukan adanya kecukupan makanan dan minuman (3:17). Sumber sukacita, kegembiraan, dan kepuasan adalah Allah, Sang Penyelamat (3:18). Ini berarti bahwa sekalipun kehidupan dan kondisi sosial-ekonomi sangat tidak menggembirakan, Habakuk masih memiliki Allah yang selalu memperhatikan umat-Nya. Secara praktis, Habakuk dikuatkan dalam iman dan kehidupannya untuk menjalani hidup yang sulit. Dia mengalami Allah menguatkannya, sehingga dia tetap kuat dan gesit untuk menjalani kehidupan dan melayani Allah (3:19).
Melalui Habakuk, Allah mendidik kita untuk lebih berpegang kepada Allah. Melalui menengok kepada masa lalu (khususnya kepada pekerjaan Allah di kayu salib), kita diingatkan bahwa Allah setia, bahwa Allah tidak pernah diam dan membiarkan umat-Nya dalam kesengsaraan. Allah datang kepada kita untuk membebaskan kita. Karena itulah kita dapat tenang menantikan Allah, bahkan di dalam pelbagai kesusahan hidup. Melalui Firman dan Roh-Nya, kita dikuatkan untuk menapaki kehidupan kita, pekerjaan kita, dan pelayanan kita. Allah adalah kekuatan kita. [AH]
Habakuk 3:19
”ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.”