Keberadaan nabi palsu bukan hal baru karena mereka sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama. Pada masa kini, meskipun tidak ada lagi jabatan nabi, masih banyak orang yang menyebarkan ajaran palsu, yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Mereka berbicara demi Nama Tuhan, sama seperti nabi palsu di zaman Nabi Yeremia yang mengklaim bahwa mereka menyampaikan firman TUHAN. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Nabi Yeremia menyampaikan kekesalannya terhadap para nabi palsu serta bagaimana TUHAN melawan para nabi palsu tersebut.
Bagaimana kondisi Nabi Yeremia saat menghadapi nabi-nabi palsu itu? Ia berkata bahwa hatinya hancur, tulangnya goyah, dan ia seperti orang mabuk (23:9). Dari hati yang terdalam, ia marah terhadap para nabi palsu itu. Perkataan "hatiku hancur ... tulangku goyah ..., seperti orang mabuk ... " menggambarkan pergumulan yang berat saat menghadapi para nabi palsu itu. Kemarahan Nabi Yeremia bukan dimotivasi oleh keegoisan, melainkan didorong oleh semangat membela firman TUHAN yang kudus (23:9). Nabi Yeremia menyerukan ajakan pertobatan, tetapi para nabi palsu melemahkan seruan tersebut dengan menyampaikan ajaran yang sebaliknya, yaitu bahwa umat TUHAN akan selamat dan tidak perlu bertobat (23:17). Hati seperti Nabi Yeremia inilah yang sebenarnya harus dimiliki orang Kristen pada masa kini. Berkebalikan dengan Nabi Yeremia, orang Kristen pada masa kini banyak yang tidak berani membela kebenaran karena kuatir ditolak dan dimusuhi oleh orang lain. Pada masa kini, banyak orang Kristen yang lebih takut kepada manusia daripada kepada TUHAN. Banyak pula orang Kristen yang tidak mampu—bukan tidak berani—membela kebenaran firman Tuhan karena mereka tidak memiliki pengetahuan Alkitab yang memadai. Mereka tidak mampu—dan tidak memiliki kepekaan—untuk membedakan apa yang benar dengan apa yang tidak benar saat para penyebar ajaran palsu mengutip ayat-ayat Alkitab dengan menambahkan penjelasan yang tidak sesuai dengan maksud dan konteks ayat-ayat yang mereka kutip.
Para nabi palsu tidak akan dibiarkan TUHAN begitu saja! Mereka yang bernubuat palsu dan mengatakan bahwa mereka mendapat mimpi—padahal mereka menyampaikan tipu muslihat hatinya sendiri (23:25-27)—akan berhadapan dengan TUHAN dan dicampakkan dari hadapan-Nya. Kepada mereka akan ditimpakan aib dan cela yang kekal, yang tidak akan dilupakan (23:39-40). Apakah Anda selalu bersikap waspada untuk menilai setiap ajaran yang tersebar di sekitar Anda? Apakah Anda selalu berusaha berpegang teguh pada kebenaran Alkitab?