Yeremia 26

Memilih Tuhan atau Manusia

24 September 2025
GI Wirawaty Yaputri

Ada sebuah kutipan yang berbunyi, Jika seorang hamba Tuhan ingin mengkhotbahkan seluruh kebenaran Alkitab, ia harus siap untuk kehilangan sebagian anggota jemaat. Kebenaran memiliki sangat sedikit teman! Kalimat tersebut menggambarkan pergumulan Nabi Yeremia. Setelah firman TUHAN disampaikan kepada para imam, para nabi, dan seluruh rakyat, para pendengar sepakat menangkap Nabi Yeremia dan menjatuhkan hukuman mati (26:7-8). Mereka tidak suka mendengar firman TUHAN yang disampaikan Nabi Yeremia, yaitu bahwa kalau mereka tidak mau mendengarkan TUHAN dan menaati Taurat-Nya, Allah akan membuat Rumah TUHAN menjadi seperti Silo dan membuat kota Yerusalem menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi (26:4-6). Nabi Yeremia menghadapi ancaman serius, yaitu kematian. Jika TUHAN tidak meluputkan dia melalui tangan Ahikam bin Safan (26:24), Yeremia mungkin sudah tidak bernyawa. Ancaman ini benar-benar mengerikan! Nabi Uria bin Semaya dari Kiryat-Yearim—yang menyampaikan pesan yang sama dengan pesan Nabi Yeremia—dikejar oleh Raja Yoyakim sampai ke Mesir dan dibunuh (26:20-23).

Meskipun Allah mengetahui adanya ancaman maut yang diterima Nabi Yeremia dan nabi-nabi-Nya yang lain, Allah tetap memerintahkan Nabi Yeremia untuk menyampaikan segala firman yang hendak Ia sampaikan kepada semua penduduk kota-kota Yehuda. Allah bahkan mengingatkan Nabi Yeremia agar ia tidak mengurangi sepatah kata pun! (26:2). Jelas bahwa Allah tidak suka bila firman-Nya dikurangi atau ditambah atau disampaikan tidak sesuai dengan yang Ia maksudkan! Apakah Allah tidak peduli terhadap kondisi Nabi Yeremia dan para nabi lain seperti Uria yang harus mati karena menyampaikan kebenaran apa adanya? Tentu tidak! Allah mengasihi Nabi Yeremia dan para nabi yang melakukan perintah-Nya dengan setia, tetapi Allah juga mengasihi umat-Nya yang masih hidup dalam dosa dan belum bertobat. Sama seperti Allah merelakan Anak-Nya dihukum menggantikan manusia berdosa, Allah pun ingin agar para nabi yang Ia panggil melakukan tugas dengan setia. Kematian bukan momok yang mengerikan karena Allah adalah Allah orang-orang hidup, bukan Allah orang-orang mati. Kita tidak perlu takut terhadap kematian karena kita memiliki pengharapan bahwa orang percaya yang telah mati akan dibangkitkan oleh Kristus.

Firman Tuhan hari ini mengajar kita bahwa Allah ingin agar semua orang percaya menjunjung tinggi kebenaran, mencari kebenaran, dan melakukan kebenaran. Apakah Anda bersedia menanggung risiko untuk tetap setia melaksanakan tugas menyampaikan kebenaran Allah kepada dunia ini dengan berani?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design