Banyak orang Kristen yang hanya mau menerima berkat Tuhan, tetapi tidak mau menaati perintah dan ketetapan firman Tuhan. Banyak orang Kristen mau masuk surga, tetapi tidak mau memikul kuk yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Orang Kristen semacam ini jelas tidak mengerti arti iman yang menyelamatkan atau iman yang sejati di dalam Kristus. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Allah memerintahkan Nabi Yeremia untuk membuat kuk dan memakainya. Biasanya, kuk terbuat dari kayu dan merupakan beban yang diletakkan pada tubuh hewan untuk memaksa hewan itu bekerja dengan baik. Allah memerintahkan Nabi Yeremia untuk membuat kuk dan memakainya karena Ia menghendaki agar Nabi Yeremia menyampaikan pesan tentang kuk kepada raja-raja Edom, Moab, Amon, Tirus, Sidon, dan juga raja Zedekia. Utusan-utusan negeri-negeri tersebut sedang berkunjung ke Yerusalem untuk menghadap raja Zedekia. Allah memerintahkan Nabi Yeremia untuk memakai kuk agar pesan yang disampaikan lebih jelas dan lebih berkesan serta diperhatikan. Sesuai dengan alat peraga yang dipakai Nabi Yeremia, Allah memerintahkan raja-raja bangsa-bangsa di atas, termasuk raja Yehuda, untuk menerima kuk yang Allah berikan kepada mereka, yaitu kuk raja Babel. Bila mereka menurut dan menerima kuk itu, mereka akan hidup. Akan tetapi, bila mereka memberontak, mereka akan dihukum dengan pedang, kelaparan dan penyakit sampar (27:2-15).
Apa yang membuat raja-raja bangsa-bangsa dan raja Yehuda tidak mau menerima kuk itu? Mereka menolak karena mereka mendengarkan perkataan para nabi palsu yang terus-menerus memberitakan hal-hal yang menyenangkan telinga dan hati mereka (27:9,10,16). Ada nabi-nabi yang menjanjikan bahwa tidak lama lagi, perlengkapan Rumah Tuhan akan dibawa kembali dari Babel, padahal Allah tidak pernah berfirman kepada mereka. Allah justru meminta raja-raja bangsa-bangsa dan raja Yehuda untuk merendahkan diri dan menerima kuk yang diberikan Allah kepada mereka, yaitu kuk raja Babel, dan Allah berjanji bahwa orang yang mau taat akan hidup (27:12). Tuhan Yesus berkata, "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah dari-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat kelegaan" (Matius 11:29). Saat menjadi orang percaya, ada kuk yang harus kita pikul, misalnya tanggung jawab pekerjaan, pelayanan, dan keluarga. Jangan membandingkan kuk kita dengan orang lain, tetapi terimalah kuk yang diberikan Tuhan kepada kita dengan rendah hati. Kuk yang kita pikul akan terasa ringan bila kita memikulnya dengan hati yang bersyukur dan memercayai Tuhan. Apakah Anda bersedia untuk taat memikul kuk Anda?