Jumat, 21 Februari 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 61-62
Keadaan di sekitar kita yang tidak mendukung mungkin sekali membuat orang percaya sulit bersandar dan berharap kepada Tuhan. Keadaan seperti itulah yang dihadapi orang Israel pada waktu dibuang dari Tanah Perjanjian. Tidak mudah bagi mereka untuk percaya bahwa Tuhan akan memulihkan kemegahan mereka sebagai umat pilihan-Nya. Ketika Tuhan menjanjikan pemulihan dan pembebasan bagi mereka (pasal 61), keadaan yang mereka lihat tidak mendukung hal tersebut. Akan tetapi dalam Yesaya 62, Tuhan menegaskan bahwa Dia tidak melupakan umat-Nya. Kebenaran umat-Nya akan kembali bersinar. Tuhan akan memulihkan umat-Nya kembali karena kasih setia-Nya. Janji-Nya ini akan digenapi dan umat-Nya harus percaya pada Tuhan yang berkuasa atas langit dan bumi.
Dalam hidup kita sebagai orang percaya, kita pun dihadapkan pada pergumulan yang serupa dengan orang Israel. Ada banyak janji Tuhan yang perlu kita pegang walaupun keadaan sekitar mungkin tidak mendukung hal tersebut. Tuhan berjanji untuk memelihara kita sebagai umat-Nya, tetapi adakalanya pergumulan yang kita hadapi membuat kita merasa sulit untuk bersandar kepada janji Tuhan tersebut. Dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus berjanji bahwa Ia akan datang untuk kedua kalinya. Akan tetapi, Dia belum datang kembali walaupun waktu sudah berjalan sekitar 2000 tahun dari saat janji tersebut diberikan. Saat menghadapi pergumulan seperti itu, kita perlu bersandar kepada janji-Nya dan tetap percaya bahwa Dia tidak lupa akan janji-Nya dan Dia pasti akan menggenapi janjinya. Penantian terhadap janji Tuhan itu melatih kita untuk bertekun dan bersabar.
Ulangan 4:31
“Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah Penyayang,
Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau
dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya
dengan sumpah kepada nenek moyangmu.”