Mengenal Keseimbangan Pelayanan dalam Kitab Hagai
Hagai adalah salah seorang nabi yang melayani “sesudah zaman pembuangan di Babel”. Pada tahun 536 BC, Koresh, raja Persia, menandatangani sebuah dekrit yang mengizinkan orang Israel kembali ke tanah kelahiran mereka. Ezra memimpin ± 50.000 orang untuk kembali ke Yerusalem. Kemudian, Ezra dan Zerubabel memulai proses pembangunan kembali Bait Allah. Ada banyak tantangan/hambatan di dalam Pembangunan Bait Allah ini, bahkan proses pembangunan sempat terhenti. Sampai tahun 520 BC, saat Hagai memberitakan suara kenabian, Bait Allah masih berupa reruntuhan. Hagai mendorong umat Tuhan untuk kembali bekerja dan menyelesaikan pembangunan Bait Allah. Dia memperingatkan mereka tentang dosa penelantaran hal-hal rohani serta mengingatkan tentang pentingnya Firman Tuhan dan menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan. Tuhan memakai pemberitaan Nabi Hagai sehingga umat Tuhan kembali bekerja dan menyelesaikan pembangunan Bait Allah.
Bagian awal kitab ini merupakan teguran dan panggilan pertobatan kepada umat Israel yang suam-suam kuku dan mengalami kemandekan rohani. Bagian akhir berisi dorongan dan penghiburan setelah orang Israel mulai menaati Tuhan dan kembali membangun Bait Allah.
Hal serupa juga bisa terjadi di dalam kehidupan orang Kristen. Secara pribadi, mungkin Anda pernah mengalami masa kemandekan, yaitu saat kehidupan rohani Anda tidak lagi bertumbuh. “Bait Allah rohani” di dalam hidup Anda terbengkalai, sehingga suatu saat, Anda ditegur Tuhan (lewat sebuah pergumulan, khotbah, lagu pujian, kesaksian atau apa pun yang Tuhan pakai untuk menjamah hati Anda). Ketika Anda berespons, Tuhan memberikan kembali revival (kebangunan rohani) di dalam hidup Anda. Kehidupan doa, saat-teduh, pelayanan dan ketaatan pada pimpinan Roh Kudus yang tadinya sudah menjadi tawar dan hambar, kembali berkobar.
Di Kitab Hagai, kita melihat keseimbangan yang indah yang sangat diperlukan dalam pelayanan, yaitu keseimbangan antara teguran/hardikan dengan dorongan/penghiburan. Nabi Tuhan tidak sekedar menghardik dan mengkonfrontasi dosa umat Tuhan, namun juga memberikan kata-kata penguatan setelah melihat pertobatan dan perubahan hidup umat Tuhan. Kitab ini memberikan teguran keras dan koreksi kepada orang-orang yang hanya sekedar duduk diam/berpangku-tangan dan tidak melayani Tuhan. Di sisi lain, Kitab ini juga memberikan dorongan dan penghiburan kepada mereka yang taat dan setia melayani serta memuliakan Tuhan. [GG]
Jumat, 1 Mei 2015
Bacaan Alkitab hari ini : Hagai 1
Ketika GKJMB (Sekarang GKY) Green Ville hendak dibangun, saat itu, para majelis menghadapi sebuah pergumulan: Apakah gedung gereja tersebut akan memakai AC (air condition) atau tidak? Di masa itu, belum banyak gereja yang memakai AC, sedangkan biaya listrik/perawatan akan menjadi mahal.
Saat rancangan bangunan hampir selesai, beberapa majelis dan hamba Tuhan berkata, “Jika di rumah kita sendiri, kita nyaman memakai AC, maka sepantasnyalah bila rumah Tuhan juga disediakan fasilitas yang baik.” Kita bersyukur bahwa para majelis generasi terdahulu memberi semangat dan teladan yang indah untuk mengutamakan Tuhan.
Saat Nabi Hagai melayani, sebenarnya Yerusalem dipimpin oleh pemimpin-pemimpin rohani yang baik, yaitu Bupati Zerubabel dan Imam Yosua. Namun, kondisi rohani umat Israel yang tidak bertumbuh di masa itu membuat para pemimpin perlu diingatkan oleh suara Kenabian agar pembangunan Bait Allah dilanjutkan kembali. Perbaikan kesejahteraan dan perekonomian orang Israel yang baru kembali dari pembuangan di Babel membuat tanpa sadar: 1) Mereka lebih mengutamakan kepentingan pribadi ketimbang pertumbuhan rohani; 2) Mereka tidak lagi memiliki sense of crisis dan semangat memprioritaskan pembangunan Bait Allah (yang merupakan pusat kehidupan ibadah umat Tuhan); 3) Para pemimpin Israel di waktu itu (Bupati Zerubabel dan Imam Yosua) tidak sanggup mendorong/menggerakkan umat Tuhan untuk memprioritaskan pembangunan Bait Allah. Di saat seperti itu, Tuhan menggerakan Nabi Hagai untuk memperingatkan umat-Nya agar kembali memprioritaskan pelayanan dan kehidupan ibadah. Di saat kita makin diberkati, jangan sampai iman dan kerohanian kita menjadi kendor! [GG]
Hagai 1:14
"TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka."