Selasa, 6 Mei 2015
Bacaan Alkitab hari ini: Zakharia 7-8
Allah tidak bisa dibohongi. Dia menuntut agar ibadah kita dilandasi oleh integritas, artinya praktik ibadah kita belum memadai bila dilakukan hanya sekedar untuk memenuhi kewajiban, melainkan harus memancar dari dalam hati. Praktik meratap dan berpuasa yang hanya sekedar ikut-ikutan tidak akan berkenan kepada Allah bila tidak dilandasi oleh ketulusan dan motivasi yang benar, yaitu ingin memuliakan Allah (7:2-6). Bukti dari praktik ibadah yang benar adalah bahwa ibadah kita seharusnya memiliki dampak sosial, yaitu bahwa kesetiaan dan kasih kepada Allah terpancar dalam wujud kesetiaan dan kasih kepada sesama (7:9-10). Ajaran ini terdapat pula dalam Perjanjian Baru. Misalnya, penulis Surat Yakobus (2:14-26) mengiajarkan bahwa iman harus diwujudkan dalam perbuatan dan bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati. Selanjutnya, Rasul Yohanes mengajarkan bahwa kasih itu tidak cukup bila hanya diucapkan, melainkan harus diwujudkan dalam perbuatan (1 Yohanes 3:18). Kesatuan antara iman, ucapan, dan tindakan itulah yang dimaksud dengan integritas.
Pada zaman ini, sulit bagi kita untuk menemukan orang yang benar-benar memiliki integritas dalam hidupnya. Orang yang sebaik apa pun pasti memiliki kekurangan dalam hidupnya. Kita bersyukur bahwa walaupun Allah menuntut agar kita memiliki integritas, Allah tetap bersedia menerima semua kekurangan kita bila kita berlindung di balik pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Iman membuat kebenaran Yesus Kristus dikenakan kepada diri kita. [P]
Yakobus 2:18
Tetapi mungkin ada orang berkata:
"Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan",
aku akan menjawab dia:
"Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imankudari perbuatan-perbuatanku"