Rabu, 26 Februari 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Filipi 2
Walaupun jemaat di Filipi setia di dalam persekutuan dengan Berita Injil, bukan berarti bahwa mereka bebas dari masalah. Terkadang kerinduan akan hal rohani tidak diimbangi dengan kerinduan terhadap kedewasaan karakter. Jemaat Filipi diperhadapkan dengan kenyataan adanya orang-orang yang kurang atau mungkin tidak dapat menahan diri untuk tidak mementingkan diri sendiri. Ada orang-orang yang punya agenda pribadi di dalam jemaat (2:3-4). Mereka dinasehati oleh Rasul Paulus agar menganggap orang lain lebih utama daripada dirinya sendiri. Kemungkinan, hal itu pula yang menjadi nasihat Rasul Paulus kepada Euodia dan Sintikhe (4:2).
Pada umumnya, orang yang menjadi semakin berkuasa, semakin kaya, semakin populer, atau semakin berpengaruh akan semakin sulit merendahkan hati, apalagi merendahkan diri. Sifat ingin dihormati, ingin didengar, ingin dituruti kemauannya menempati porsi yang semakin besar dalam diri seseorang. Merupakan suatu yang Ironis bahwa berkat yang ditanggapi secara keliru bisa berubah menjadi seperti kutuk. Pada dasarnya, setiap orang memiliki potensi untuk meninggikan diri, bahkan sekalipun tidak ada prestasi apa pun yang telah ia raih. Tidak mengherankan bahwa jika gereja dipenuhi dengan orang-orang seperti itu, pelayanan akan terhambat karena gereja akan sibuk membereskan masalah perpecahan yang tidak terjadi jika setiap orang belajar meneladani kerendahhatian Kristus. Hal yang sama juga berlaku di dalam keluarga, di perusahaan, di kampus, di sekolah, maupun di tengah masyarakat. Kerendahhatian sangat penting dalam kehidupan bersama.
Filipi 2:5-8
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan… Ia telah merendahkan diri-Nya
dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”