Bacaan Alkitab hari ini: 1 Tawarikh 17
Sungguh indah membaca bagian yang menggambarkan suasana keakraban yang erat antara Allah dengan Raja Daud. Allah berkenan atas kehidupan Daud serta mengangkat dan menyertainya, sehingga Daud menjadi Raja atas seluruh Israel, Allah juga yang menegakkan kepemimpinan Raja Daud dan keturunannya serta menjaga perjanjian di antara Allah dengan umat-Nya. Namun, Allah juga menyatakan kehendak-Nya kepada Daud--lewat perantaraan Nabi Nathan, bahwa yang akan membangun Bait Allah adalah keturunan Raja Daud, bukan diri Raja Daud sendiri. Dalam doanya (17:18-27), Raja Daud sangat bersyukur atas kebaikan dan kepercayaan Allah terhadap dirinya. Ia memohon agar Tuhan memimpin dia untuk melaksanakan kehendak Tuhan atas hidupnya dan memberkati dia.
Pernyataan kehendak Allah yang gamblang dan jelas dipaparkan dalam kehidupan Raja Daud membuat seakan-akan ia lebih mudah menjalani kehidupannya. Namun, kenyataannya tidak semudah itu, Raja Daud bisa gagal hidup dalam ketaatan kepada kehendak Allah, ia jatuh dalam dosa! Tetapi, ketika kesempatan bertobat itu datang, Daud menggunakannya dengan sebaik mungkin. Hari ini, kita sering merasa bingung saat ingin mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup kita sehingga seringkali yang kita rasakan adalah rasa berat dalam menjalani kehidupan kita. Namun, sesungguhnya kehendak Allah dinyatakan dalam firman-Nya di dalam Alkitab dan juga melalui relasi kita dengan Allah dalam doa. Hal yang seharusnya menjadi perenungan kita adalah sudahkah kita bertekun dalam membaca firman-Nya dan berdoa supaya kita lebih mengerti kehendak Tuhan? [MS]
1 Tawarikh 16: 11-12
"Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!
Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya,
mujizat-mujizat-Nya dan
penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya."