Bacaan Alkitab hari ini: 2 Tawarikh 1-2
Raja Salomo mengawali pemerintahannya dengan baik. Di awal pemerintahannya, dia pergi ke Kemah Pertemuan (Kemah Suci)--yang saat itu terdapat di Gibeon--untuk mempersembahkan seribu korban bakaran dan meminta petunjuk TUHAN. Kemah Suci adalah pusat peribadatan bangsa Israel yang dibuat pada zaman Musa. Bagian terpenting Kemah Suci adalah Tabut Perjanjian atau Tabut Allah yang merupakan tempat yang lazim bagi Allah untuk berbicara kepada umat-Nya. Pada zaman Hakim-hakim, Tabut Allah sempat dirampas oleh musuh dan kemudian direbut kembali oleh bangsa Israel, namun tidak dikembalikan lagi ke Kemah Suci. Saat Raja Daud berkuasa, dia memindahkan Tabut Perjanjian ke Yerusalem karena ia ingin membangun rumah (Bait Suci) untuk menyimpan Tabut Allah. Akan tetapi, Allah melarang Daud membangun Bait Suci, dan Allah memberikan hak membangun Bait Suci kepada Raja Salomo. Pembangunan Bait Suci adalah cita-cita Raja Daud yang paling tinggi. Itulah sebabnya, karya awal (yang merupakan karya tertinggi) Raja Salomo adalah membangun Bait Suci (pasal 2-5).
Isi permohonan Raja Salomo kepada Allah, yaitu memohon hikmat dan pengertian untuk memimpin bangsa Israel merupakan permohonan yang amat Allah hargai, sehingga Allah bukan hanya mengabulkan permohonan tersebut, tetapi Allah juga menganugerahkan kekayaan, harta benda, dan kemuliaan (1:11-12). Sikap kerendahhatian dan kebergantungan kepada Allah yang tercermin dalam permohonan di atas merupakan teladan yang menjamin kesuksesan umat Allah. [P]
2 Tawarikh 1:11b-12a
"Oleh karena itu yang kauingini dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau nyawa pembencimu, dan juga tidak meminta umur panjang, tetapi sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian
untuk dapat menghakimi umat-Ku yang atasnya Aku telah merajakan
engkau, maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu;
selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, ..."