Bacaan Alkitab hari ini: 2 Tawarikh 22:7-23:21
Bila kita merasa ngeri saat membaca tentang Raja Yoram yang membunuh saudara-saudaranya untuk mengokohkan pemerintahannya (21:4), kita akan merasa lebih ngeri lagi ketika membaca tentang Atalya yang membunuh semua keturunan raja dari kaum Yehuda (22:10), karena hal ini berarti bahwa Atalya membunuh cucu-cucu kandungnya sendiri (anak-anak Raja Ahazia). Terlihat jelas betapa mengerikannya pengaruh kekafiran dalam riwayat raja-raja Yehuda!
Dalam kondisi yang buruk seperti di atas, Tindakan Yosabat menyelamatkan Yoas bin Ahazia bisa kita pandang sebagai intervensi Allah dalam sejarah Yehuda untuk melenyapkan pengaruh kekafiran yang dibawa oleh keluarga Ahab dalam kehidupan raja-raja Yehuda. Yoas dididik oleh Imam Yoyada dan istrinya, yaitu Yosabat, sehingga saat tiba waktunya untuk merebut kembali Kerajaan Yehuda dari tangan Atalya, Yoas bisa menjadi seorang raja yang melakukan apa yang benar di mata TUHAN (24:2). Sulit untuk kita bayangkan betapa mengerikannya pengaruh kekafiran dalam riwayat raja-raja Yehuda seandainya Yoas tidak dididik oleh Imam Yoyada! Sungguh tak masuk diakal bahwa Atalya yang telah bertindak sedemikian jahat (membunuh cucu-cucu kandungnya sendiri) masih bisa berkata bahwa tindakan Imam Yoyada yang memimpin pasukan Yehuda untuk merebut kembali kekuasaan dari tangan Atalya sebagai tindakan khianat (23:13).
Umat Yehuda yang berada dalam pembuangan-dan umat Allah pada masa kini-perlu memahami benar bahwa pengaruh kekafiran yang dibiarkan masuk (khususnya melalui perkawinan) bersifat amat merusak iman yang benar kepada Allah! [P]
2 Tawarikh 23:3
"Lalu seluruh jemaah itu mengikat perjanjian dengan raja di rumah Allah. Kata Yoyada kepada mereka:
“Lihatlah, anak raja! Biarlah ia memerintah,
seperti yang telah difirmankan TUHAN tentang anak-anak Daud!"