Bacaan Alkitab hari ini: 2 Tawarikh 25
Pada masa awal pemerintahannya, Raja Amazia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, namun tidak dengan segenap hati. Dia membunuh para pegawai yang telah mengkhianati ayahnya, tetapi anak-anak dari para pengkhianat itu tidak ia hukum karena ia menaati perintah TUHAN (25:2-4). Saat hendak bertempur dengan bani Seir (Edom), Raja Amazia merasa kurang percaya diri sehingga ia menyewa tentara bayaran dari bangsa Israel Utara (suku Efraim). Tindakan menyewa tentara bayaran ini membuat Allah menegur Raja Amazia, dan Raja Amazia membatalkan perjanjian dengan bangsa Israel Utara. Kemenangan tidak tergantung dari kuatnya pasukan, tetapi kemenangan ditentukan oleh penyertaan Allah. Dengan penyertaan Allah, bani Seir bisa dikalahkan.
Sayang sekali bahwa Raja Amazia adalah seorang yang bebal sehingga ia bertindak bodoh! Dengan penyertaan Allah, bangsa Yehuda bisa mengalahkan bani Seir, tetapi Raja Amazia malah membawa para ilah bani Seir untuk disembah. Saat Allah mengutus seorang nabi untuk mengingatkan Raja Amazia, nabi itu malah diancam akan dibunuh. Sungguh, sikap Raja Amazia itu amat bodoh! Dia sama sekali tidak sadar bahwa kemenangannya dalam peperangan sepenuhnya disebabkan karena penyertaan Allah. Kebodohannya terus dilanjutkan dengan menantang Raja Israel Utara untuk bertempur. Karena Allah tidak berkenan terhadap sikap dan tindakan Raja Amazia, dengan mudah tentara Yehuda ditaklukkan oleh tentara Israel Utara. Bagi bangsa Israel yang berada di dalam pembuangan, kisah ini mengingatkan bahwa kemenangan hanya bisa diraih bila kita mengandalkan Allah. Bila kita mengandalkan diri sendiri, kita akan mudah dikalahkan oleh musuh! [P]
2 Tawarikh 25:15
Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Amazia;
Ia menyuruh seorang nabi kepadanya yang berkata:
"Mengapa engkau mencari allah sesuatu bangsa yang tidak dapat melepaskan bangsanya sendiri dari tanganmu?"