Bacaan Alkitab hari ini: 2 Tawarikh 36
Pasal terakhir dalam kitab 2 Tawarikh mengingatkan kita bahwa Allah berkuasa atas sejarah. Bila akhirnya Allah membiarkan Bait Allah dibakar dan kota Yerusalem diruntuhkan oleh tentara Babel, hal itu bukanlah disebabkan karena Allah tidak mampu melindungi umat-Nya, melainkan karena Allah sedang menghukum umat-Nya yang terus-menerus jatuh ke dalam dosa. Raja-raja dalam Kerajaan Yehuda sesudah Raja Yosia wafat adalah raja-raja yang jahat yang tidak mau taat kepada kehendak Allah. Allah telah berulang kali mengirimkan nabi-nabi-Nya untuk memperingatkan umat-Nya akan dosa mereka, tetapi utusan-utusan Allah itu justru diolok-olok dan firman Allah dihina. Oleh karena itu, bangkitlah murka TUHAN dan hukuman Allah dijatuhkan! TUHAN menyerahkan umat-Nya ke tangan orang Kasdim (Catatan:Kasdim adalah sebuah etnis di Babilonia Selatan, tempat asal Raja Nebukadnezar. Oleh karena itu, orang Kasdim boleh disebut sebagai bangsa Babel) dan bangsa Yehuda berada dalam pembuangan di Babel selama tujuh puluh tahun (36:21; bandingkan dengan Yeremia 25:11-12). Dalam kurun waktu tersebut, akhirnya Kerajaan Babel ditaklukkan oleh Kerajaan Persia.
Kitab 2 Tawarikh diakhiri dengan pengumuman atau perintah dari Raja Koresh agar umat Yehuda kembali ke Yerusalem dari tempat pembuangan di Babel (2 Tawarikh 36:23). Dalam 36:22 dijelaskan bahwa pengumuman Raja Koresh itu terjadi karena TUHAN menggerakkan hati Koresh. Jelaslah bahwa Allah yang menentukan segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan umat-Nya! [P]
2 Tawarikh 36:23
"Beginilah perintah Koresh, raja Persia:
Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!"