Bacaan Alkitab hari ini : Kejadian 16-17
Masalah pasti ada di setiap rumah tangga dan sumber
masalah hampir selalu berkaitan dengan ketidaktaatan terhadap kehendak Allah. Abram adalah seorang beriman. Iman Abram tak perlu diragukan lagi. Sarai pun adalah seorang istri yang baik. Dia menghargai dan taat kepada suaminya (bandingkan dengan 1 Petrus 3:6). Sekalipun demikian, mereka tidak bebas dari masalah! Masalah mereka berawal dari kondisi Sarai yang mandul (Kejadian 11:30). Karena sudah puluhan tahun menikah dan Sarai
sudah memasuki masa menopause, akhirnya Sarai menemukan ide yang diadopsi dari kebiasaan masyarakat pada masa itu, yaitu menganjurkan Abram untuk melakukan poligami (16:2-3). Walaupun
usulan ini kelihatannya menyelesaikan masalah, tetapi karena ketetapan Allah untuk pernikahan adalah monogami (1 pria dengan 1 wanita), ide Sarai ini menjadi sumber bencana. Coba daftarkan semua masalah yang terdapat dalam pasal 16, yang muncul karena Abram mengikuti saran istrinya untuk melakukan poligami!
Rencana Allah tidak mungkin digagalkan oleh kelemahan manusia! Allah bisa menepati janji-Nya karena tidak ada yang mustahil bagi Allah! Abram dua kali mengajukan alternatif yang ditolak oleh TUHAN, yaitu memberikan hak waris kepada Eliezer—Hambanya (15:2-3)—serta menjadikan Ismael—anak yang dia peroleh dari gundiknya (17:18)—sebagai ahli waris. Allah menegaskan kembali bahwa Ia akan menggenapi janji-Nya setahun kemudian, yaitu saat
Abram berumur seratus tahun dan Sara berumur sembilan puluh tahun, padahal saat itu kondisi fisik Abram telah lemah dan Sara telah mati haid (17:17-21; 18:10-11). Mengikuti rencana Allah selalu merupakan hal terbaik yang bisa dilakukan manusia. Periksalah kehidupan Anda: Apakah Anda pernah mengajukan usulan alternatif untuk menggantikan ketaatan terhadap kehendak Allah? [P]
Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia."
Kejadian 17:18-19