Bacaan Alkitab hari ini : Kejadian 44
Di antara anak-anak Yakub, ada dua orang yang menjamin bahwa Benyamin pasti akan kembali dengan selamat, yaitu Ruben (anak sulung, 42:37) dan Yehuda (anak keempat, 43:8-9). Akan tetapi, saat bahaya benar-benar datang, Yehudalah yang membela Benyamin. Sebagai anak sulung, seharusnya Rubenlah yang paling bertanggung jawab. Akan tetapi, Ruben memang seorang yang berjiwa pengecut. Kepengecutan Ruben ini nampak jelas saat dia mencegah saudara-saudaranya membunuh Yusuf. Dia tidak berani membela Yusuf secara terang-terangan (37:19-22). Dalam pasal ini, Yehudalah yang menunjukkan jiwa kepemimpinan yang sejati. Yehuda menepati janjinya untuk membela Yusuf. Mungkin, itulah sebabnya, di dalam kemahatahuan-Nya, Allah menetapkan Yehuda sebagai nenek moyang raja-raja Yehuda (Israel Selatan). Bahkan, Dialah yang masuk dalam silsilah Yesus Kristus, Sang Mesias itu!
Ruben dan Yehuda adalah dua tipe pemimpin yang ada disepanjang zaman. Setiap pemimpin pasti ingin diakui kepemimpinannya, tetapi tidak semua pemimpin berani menanggung risiko. Pemimpin yang bersikap pengecut akan mengorbankan orang lain saat berhadapan dengan bahaya. Pemimpin yang sejati akan berdiri di depan saat berhadapan dengan bahaya. Pemimpin Agung kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus, rela mengorbankan diri-Nya sendiri agar setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa,
melainkan memperoleh hidup yang kekal. Dalam kapasitas kita masing-masing, umumnya kita pernah berperan sebagai pemimpin. Orang tua adalah pemimpin bagi anak-anaknya dan guru adalah pemimpin bagi murid-muridnya. Coba daftarkan dalam hal apa saja Anda pernah menjadi pemimpin! Risiko apa yang pernah Anda ambil untuk menjalankan posisi sebagai pemimpin? [P]
"Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, ..., ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu." Yohanes 10:11-12