Kita perlu selalu ingat bahwa peraturan pada umumnya berkaitan dengan konteks, tetapi peraturan itu selalu didasarkan pada prinsip dan nilai yang berlaku di segala zaman. Misalnya, pencurian lembu atau domba (22:1) hanya terjadi di daerah pertanian (atau peternakan). Pada zaman ini, jenis dan cara pencurian sudah amat beraneka ragam, termasuk pencurian karya intelektual dan pencurian secara digital. Sekalipun demikian, prinsipnya tetap sama, yaitu bahwa pencurian tetap tidak bisa dibenarkan, sang pencuri harus dihukum dan mengganti rugi. Tanggung jawab sosial untuk membantu orang asing, para janda, anak yatim, dan orang miskin (22:21-27) merupakan tanggung jawab yang berlaku di segala zaman, walaupun cara kita membantu bisa bervariasi. Perlu diingat bahwa prinsip tanggung jawab ini juga mencakup masalah hubungan pria dan wanita (22:16-17). Pikirkanlah contoh konkrit tentang bagaimana menerapkan prinsip tanggung jawab dan ganti rugi (22:5-6) dalam konteks masa kini! Misalnya, bila Anda berdagang dan Anda rugi, apakah Anda masih akan bertanggung jawab untuk membayar hutang Anda?
Posisi Allah lebih tinggi daripada manusia dan posisi manusia lebih tinggi daripada binatang. Perbuatan sihir dan penyembahan berhala (yang berarti menyingkirkan Allah dari posisinya), serta hubungan seks dengan binatang (yang berarti menyamakan posisi binatang dengan manusia) merupakan pelanggaran berat yang harus diganjar dengan hukuman mati (22:18-20). Memberi persembahan kepada TUHAN tak boleh diabaikan karena tindakan itu merupakan salah satu wujud pengakuan bahwa posisi Allah lebih tinggi daripada posisi kita. Oleh karena itu, memberi persembahan harus dilakukan dengan setia dan rendah hati. [P]
"Siapa yang mempersembahkan korban kepada allah kecuali kepada TUHAN sendiri, haruslah ia ditumpas." Keluaran 22:20