Kondisi pada masa Perjanjian Lama berbeda dengan kondisi yang kita hadapi pada masa kini. Oleh karena itu, saat membaca Perjanjian Lama, kita harus membaca dengan cermat supaya pemahaman kita tidak keliru. Dalam bacaan Alkitab hari ini, perhatikanlah tiga contoh berikut secara cermat:
Pertama, bedakanlah mezbah pembakaran ukupan (30:1-10) dengan mezbah korban bakaran (27:1-8). Mezbah pembakaran ukupan adalah tempat membakar wangi-wangian (kemenyan) yang diletakkan di Ruang Kudus, di depan tabir pemisah dengan Ruang Mahakudus. Mezbah korban bakaran adalah tempat membakar hewan korban di pelataran Kemah Suci. Menurut Anda, adakah kesamaan "mezbah keluarga" dengan kedua mezbah di atas?
Kedua, bedakanlah persembahan wajib yang memenuhi ketentuan tertentu (misalnya persembahan setengah syikal yang jumlahnya tidak boleh ditambah atau dikurangi, 30:12-16) dan persembahan sukarela yang besarnya tidak ditentukan, melainkan berdasarkan dorongan hati (25:2). Pada masa kini, banyak gereja menganggap persepuluhan sebagai persembahan wajib dan persembahan mingguan sebagai persembahan sukarela.
Ketiga, minyak urapan adalah campuran rempah-rempah dengan formula tertentu (30:23-25). Minyak urapan digunakan untuk mengurapi Kemah Pertemuan (Kemah Suci) dan perlengkapannya serta mengurapi Harun dan anak-anaknya sebelum memegang jabatan sebagai imam (30:26-30). Perhatikan bahwa pemakaian minyak urapan untuk maksud lain dan pembuatan minyak urapan dengan formula berbeda dilarang keras dengan ancaman hukuman mati (30:32-38). Menurut Anda, apakah pemakaian istilah "minyak urapan" dan penggunaannya pada masa kini bisa dibenarkan? [P]
"Orang yang akan membuat minyak yang semacam itu dengan maksud untuk menghirup baunya, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya." Keluaran 30:38