Kebebalan manusia yang terus berbuat jahat adalah gambaran keberdosaan manusia ((pasal 12-14). Orang bebal berkata, "Tidak ada Allah." Mereka tidak takut akan Allah. Hati, perbuatan, dan pikiran mereka seluruhnya memikirkan hal yang jahat dan berpusat pada diri sendiri. Akibat perbuatan mereka sangat merugikan. Sering orang percaya berseru, "Berapa lama lagi, Tuhan?" (pasal 13), di saat penderitaan menimpa. Selain mengandung unsur panjangnya waktu, kata "lama" juga mengandung unsur beratnya penderitaan yang ditanggung. Karena penderitaan bisa membuat orang menjadi putus asa, hilang harapan, depresi, dan hancur jika ia larut dalam derita. Orang benar pun juga bisa mengatakan hal yang sama, yaitu "Tidak ada Allah" ketika keadaan tidak membaik dan penderitaan terus menimpa mereka. Namun, fakta sesungguhnya tidaklah demikian. Allah mengetahui segalanya dan Ia memperhatikan seruan orang benar.
Janji Tuhan adalah janji yang murni. Dia akan bangkit membela umat-Nya (12:5-7). Tuhan menyertai orang benar (14:5) dan menjadi tempat perlindungan mereka (14:6). Dengan demikian, tetaplah percaya kepada-Nya. Dialah tempat perlindungan yang teguh dan dapat diandalkan. Harapan kita kepada Allah bukanlah harapan kosong. Perlindungan Tuhan pasti dan sangat terbukti. Datanglah dan percayalah kepada-Nya. Percayakan lagi hidup Anda kepada-Nya. Serahkanlah segala persoalan kita kepada-Nya, sekalipun persoalan yang kita hadapi terasa berat dan menekan diri kita, percayalah bahwa Tuhan akan bertindak tepat pada waktu-Nya. Tuhan pasti bisa memberikan jalan keluar yang terbaik kepada kita. [FW]
"Kamu dapat mengolok-olok maksud orang yang tertindas, tetapi TUHAN adalah tempat perlindungannya." Mazmur 14:6