Apakah persamaan antara perpecahan dalam jemaat dengan cemoohan orang tidak beriman kepada iman Kristen? Sama-sama bersumber dari sikap bermegah di dalam hal yang tidak tepat. Perpecahan dalam jemaat diakibatkan oleh sikap jemaat yang saling memegahkan pemimpin rohani yang mereka idolakan, sedangkan cemoohan kepada iman Kristen sebagai suatu kebodohan terjadi karena orang tidak beriman memegahkan hikmat duniawi mereka.
Kepada jemaat Korintus, Paulus memberikan dua nasehat. Pertama, secara internal, Paulus mengingatkan mereka bahwa yang terutama dalam gereja adalah Kristus, karena hanya Dia yang disalibkan bagi mereka dan mereka dibaptis dalam nama-Nya, sedangkan para pemimpin rohani (seperti, Apolos, Kefas, dan dirinya sendiri) hanya utusan yang diberi tugas khusus yang tidak perlu dibanggakan (1:10-17). Kedua, menghadapi cemoohan orang tidak beriman, Paulus meyakinkan jemaat bahwa justru berita Injil yang dicemooh dunia, merupakan kekuatan Allah yang mampu memberikan penebusan dosa dan keselamatan, sesuatu yang tidak mungkin dihasilkan oleh hikmat yang dibanggakan dunia (1:18-30). Oleh sebab itu, mereka harus bermegah di dalam Tuhan yang mampu menyelamatkan dan mempersatukan jemaat.
Sejarah berulang, masih terjadi perselisihan dan perpecahan dalam gereja masa kini. Menurut Anda, selain memegahkan pemimpin rohani, faktor memegahkan apa lagi yang menyebabkan perpecahan di antara umat Tuhan masa kini? Selain itu, cemoohan kepada berita Injil juga tidak pernah berhenti. Kalau orang Korintus memegahkan hikmat duniawi mereka, apakah yang dimegahkan oleh orang masa kini sehingga mereka menolak berita Injil? Nasihat Paulus kepada jemaat Korintus juga berlaku bagi kita: Ketika kita semua bermegah di dalam Tuhan, persatuan dalam gereja akan tercipta dan cemoohan dunia dapat ditangkis. [TF]
Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan." 1 Korintus 1:31