Para pendengar khotbah Petrus menjadi terharu dan mengalami pembaharuan, sehingga mereka memutuskan untuk berbuat sesuatu untuk merespons khotbah Petrus. Siapakah Petrus sebenarnya? Bukankah Petrus hanya seorang nelayan Galilea yang tidak terpelajar? Mengapa Petrus mampu membuat para pendengarnya memahami dengan begitu baik apa yang disampaikannya? Tentunya kita kembali kepada ayat 4 di pasal yang sama, bahwa Petrus dipenuhi oleh Roh Kudus. Oleh kuasa Roh Kuduslah, Petrus mampu menyampaikan khotbah yang luar biasa yang berisi pengajaran sekaligus penginjilan.
Dengan jelas, kuasa Roh Kudus memberikan kemampuan kepada murid-murid, khususnya kepada Petrus, sehingga dia begitu bersemangat untuk melayani. Apa yang telah dilakukan oleh Petrus, sang nelayan dari Galilea, membuktikan bahwa Roh Kudus bisa memakai siapa saja sesuai dengan kehendak-Nya.
Apakah kita beranggapan bahwa diri kita tidak mampu melaksanakan tugas yang Tuhan berikan kepada kita? Perasaan tidak bisa memungkinkan kita bergantung kepada kuasa Roh Kudus. Akan tetapi, jangan sampai rasa tidak mampu membuat kita tidak mau berpartisipasi di dalam pelayanan. Tugas kita adalah menyambut kesempatan yang diberikan Tuhan untuk melayani dengan terus melatih diri. Di satu sisi, kita harus mengembangkan kemampuan kita agar kita dapat berfungsi semakin baik di dalam setiap pelayanan yang dipercayakan kepada kita. Di sisi lain, kita harus memiliki pemahaman bahwa Roh Kudus bisa memberi kemampuan jauh lebih besar dari apa yang bisa kita pikirkan, seperti halnya yang Ia lakukan kepada Petrus. [SJS]
"Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus." 1 Petrus 4:11