Sekilas, dua perintah pertama dari Imamat 24 ini tidak terkait dengan kehidupan umat percaya masa kini. Namun, sebenarnya kita dapat menarik satu pelajaran yang sangat penting dari perintah tentang penyediaan minyak untuk lampu (24:2-4) dan roti sajian di Kemah Pertemuan (24:5-9). Dari perintah tentang minyak untuk lampu, kita menemukan tiga hal yang penting, yakni: umat Israel yang harus menyediakan minyak tersebut; minyak yang disediakan harus yang terbaik, yakni zaitun tumbuk; dan lampu dalam Kemah Pertemuan tidak boleh padam, yang ditegaskan dengan munculnya tiga kali kata "tetap" (24:2, 3, 4) sehingga tugas para imam tidak terganggu. Selanjutnya, dari perintah tentang roti sajian juga ditemukan tiga hal yang menarik, yakni: roti sajian harus disediakan oleh umat Israel; roti tersebut harus terbuat dari tepung yang terbaik; dan sebagian roti dipersembahkan sebagai korban api-apian, sebagian lain menjadi makanan para imam.
Dari dua perintah di atas, kita dapat menarik satu prinsip yang sangat penting, yakni pelayanan di Kemah Pertemuan akan berjalan dengan lancar kalau umat Israel dengan para imam dapat bekerja sama dengan baik. Kedua pihak harus menyadari bahwa mereka saling membutuhkan, kekurangan salah satu pihak akan membuat pelayanan menjadi tidak lancar.
Prinsip yang sama juga berlaku bagi pelayanan gereja masa kini. Dalam setiap gereja, Allah telah menetapkan sekelompok orang yang melayani sebagai rohaniwan (pendeta, penatua khusus, atau guru Injil) dan kelompok lain sebagai anggota jemaat awam. Kedua pihak seharusnya saling mendukung karena masing-masing saling membutuhkan. Menurut Anda, apakah yang dapat dilakukan oleh anggota jemaat awam dalam mendukung pelayanan kaum rohaniwan agar pelayanan mereka berjalan lebih lancar? [TF]
"Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka." 1 Tesalonika 5:12-13