Bangsa Israel dipilih Allah bukan karena mereka saleh dan baik, melainkan karena kebaikan Allah yang mau mendengarkan seruan minta tolong mereka kepada-Nya. Allah dalam kasih dan kesetiaan-Nya menanggapi permohonan mereka.
Tidak heran bahwa setelah menerima anugerah keselamatan Allah, bangsa Israel harus menerima pendidikan rohani. Allah yang mendidik dan juga menguji mereka (8:5). Sebagai gambaran bahwa pendidikan rohani dari Allah mirip dengan sekolah adalah bahwa ada saat kita dididik dan ada saat kita diuji untuk mengetahui apakah kita sudah mengerti apa yang Allah ajarkan. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Allah mengajarkan dan menguji tentang "kerendahan hati" kita (8:2-3, 16) serta memperingatkan tentang kesombongan (8:14, 17) dan bahaya lupa diri (8:11, 18, 19). Masalah "lupa diri" bisa dijelaskan melalui peribahasa dalam bahasa Indonesia yang berbunyi "Bila panas hari, lupa kacang akan kulitnya". Peribahasa tersebut merupakan ungkapan bagi seorang yang tidak tahu membalas budi setelah mencapai suatu keberhasilan.
Pelajaran untuk tidak sombong, rendah hati, dan mengakui bahwa Allah yang menyertai dan memberkati kita adalah pelajaran seumur hidup. Seorang siswa, mahasiwa, eksekutif muda, pengusaha sukses, profesor, ataupun pendeta besar, semuanya akan menghadapi pelajaran dari Allah agar menjadi rendah hati. Apakah Anda sedang menjalani pelajaran ini? Kuatkanlah hati Anda dan ingatlah firman Allah yang mengatakan, "direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya." (8:16b) [MB]
"Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan." Ulangan 8:17-18a