Banyak orang menyamakan orang yang rohani dengan orang yang mistis (bersifat mistik). Orang yang rohani dianggap semakin dekat dengan dunia roh atau dunia yang tidak terlihat. Alkitab membedakan rohani dengan mistis. Kerohanian Kristen hanya menyembah satu Roh, yaitu TUHAN Allah, dan tidak menyembah atau mengikuti roh lain, melainkan mengikuti aturan dan larangan Allah saja. Mistikisme adalah aliran yang menyembah dan mencari petunjuk dari roh-roh selain Allah (hal itu merupakan dosa di mata Allah). Mistikisme bisa mengandung ritual atau tindakan yang berlawanan dengan firman Allah, misalnya menuntut tumbal untuk mengabulkan permohonan (berlawanan dengan Allah yang benar yang memberikan diri-Nya untuk menanggung kutuk manusia agar manusia diselamatkan). Praktik mistis dilarang Tuhan (18:10-11).
Ada orang atau pemimpin rohani yang memamerkan kerohanian dengan melakukan hal-hal yang mistis, misalnya membuat mujizat, menafsirkan mimpi, memberikan jimat, padahal tindakan itu salah di hadapan Allah. Ada dua pegangan sederhana untuk menilai apakah seseorang benar-benar mewakili Tuhan atau tidak? Pertama, jika seseorang mengatakan atas nama Tuhan bahwa yang dia katakan adalah nubuat Tuhan, namun ternyata nubuat itu tidak terjadi, orang itu bersalah. Dia bukan utusan Tuhan, sehingga "jangan gentar kepadanya". (18:22b). Kedua, jika seseorang mengajak atau mengajarkan hal yang tidak sesuai dengan firman Tuhan seperti meletakkan Alkitab atau salib di depan rumah atau di ranjang untuk mengusir setan, ingatlah bahwa setan tidak takut terhadap "benda" itu. Setan hanya takut kepada kuasa Allah yang hadir bersama orang yang beriman kepada-Nya. [MB]
"Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik." 1 Tesalonika 5:19-21