Banyak orang merasa dirinya baik karena dia merasa tidak melakukan kejahatan besar. Orang-orang semacam itu lupa bahwa melakukan dosa tidak selalu berarti melakukan kejahatan besar. Dosa dapat pula dilakukan dengan cara "pura-pura tidak tahu!"
Tuhan memerintahkan umat-Nya agar tidak bersikap "pura-pura tidak tahu" terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh saudara sebangsanya (22:1, 3, 4). Tentu saja, sapi yang kabur atau domba yang tersesat bukanlah urusan orang yang menemukannya. Tidaklah salah bila sapi atau domba yang ditemukan itu dibiarkan hilang atau mati. Namun, Tuhan menginginkan agar umat-Nya bersikap peduli terhadap kesulitan yang dialami oleh sesama manusia. Tuhan ingin agar kita mengasihi sesama bukan dengan perkataan saja, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (1 Yohanes 3:18). Salah satu bukti dari kasih terhadap sesama adalah dengan "bersedia direpotkan" oleh saudara kita yang mengalami permasalahan. Menolong orang lain tentu merepotkan kita. Akan lebih mudah bila kita pura-pura tidak tahu.
Tentu saja penjelasan di atas bukanlah anjuran untuk bersikap mencari tahu urusan orang lain, apalagi bila kita tidak memiliki keinginan untuk membantu, melainkan kita hanya hendak membuat gosip atau memberi komentar. Sebaliknya, bila Tuhan menuntun kita untuk mengetahui permasalahan (pergumulan) sesama kita, kita harus memperhatikan dan membantu semampu kita. [MB]
"Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." 1 Yohanes 3:18