Apakah jika segala sesuatu dalam hidup berjalan lancar dan penuh dengan kesejahteraan, maka manusia akan semakin mencintai Tuhan? Mengapa banyak orang meninggalkan Tuhan di negara-negara maju seperti di Eropa? Mengapa di negara-negara yang sulit seperti di Afrika dan RRC justru banyak orang mencari Tuhan? Saat sudah makmur dan nyaman, manusia cenderung untuk beranggapan bahwa mereka tidak memerlukan Tuhan, bahkan ada yang berpikir bahwa mereka sendirilah Tuhan. Bacaan hari ini merupakan nubuatan tentang pemberontakan Israel. “Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya,” maka Tuhan menghukum Israel (28:47). Dosa pemberontakan terhadap Allah itu pernah terjadi, sedang terjadi, dan akan terus terjadi. Dosa pertama yang dicatat di kitab Kejadian adalah dosa pemberontakan Adam dan Hawa, padahal segala keperluan mereka telah terpenuhi di Taman Eden.
Kita harus selalu mewaspadai godaan dosa dalam hidup kita. Bukankah banyak orang yang waktu mendapat kelimpahan, malah kemudian menjadi tidak taat kepada Tuhan? Bukankah banyak orang yang sesudah merasa hebat, lalu meninggalkan Tuhan karena tidak mau diatur oleh Tuhan? Bukankah banyak orang yang setelah menjadi kaya, malah menjadi malas ke gereja atau pelit memberi persembahan? Bukankah banyak orang berpendidikan tinggi yang kemudian menyangkal kebenaran Alkitab? Bukankah ada dokter spesialis yang merasa berkuasa atas kesehatan dan kehidupan orang lain? Marilah kita memeriksa keadaan diri kita masing-masing! [MB]
"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." Amsal 3:5-6