Tradisi orang-orang tua pada masa lalu yang merasa bahwa akhir hidup mereka akan segera tiba adalah memberkati dan membagi warisan terhadap anak dan cucu mereka. Hal ini berlaku pula dalam kehidupan tokoh-tokoh Alkitab seperti Ishak (Kejadian 27:1-4) dan Yakub (48:15-16; 49:1-28). Menjelang akhir hidupnya, Musa juga memberkati "anak-anak rohaninya", yaitu kedua belas suku Israel yang telah dipimpinnya selama 40 tahun. Musa berperan sebagai orangtua dan pemimpin umat Israel dalam suka dan duka. Berkat yang dia sampaikan kepada suku-suku Israel merupakan kerinduan sebagai orang tua rohani bagi umat yang dipercayakan Allah kepadanya.
Berkat untuk suku Lewi amat istimewa (33:8, 11). Musa menegaskan peranan kaum Lewi dalam mengajarkan hukum Tuhan dan menjadi teladan dalam hal ketaatan pada Tuhan. Musa menegaskan pentingnya peranan kaum Lewi dalam mengajak seluruh umat agar tidak terbuai oleh berkat jasmani, yaitu harta kekayaan dan tanah, melainkan selalu mengingat prioritas mengenal dan taat kepada TUHAN Allah!
Semua orang tua pasti ingin memberkati keturunan mereka dengan kekayaan dan kenyamanan. Namun, yang lebih penting dari berkat jasmani adalah membina keturunan kita dengan berkat mental dan rohani. Kekayaan yang diwariskan kepada keturunan yang bersifat boros akan sia-sia karena akan cepat habis. Tetapi, warisan berkat sifat yang baik dan takut akan Tuhan akan membuat harta yang diwariskan dapat dikelola dengan baik dan menjadi berkat. Kiranya warisan berkat yang terutama bagi keturunan kita adalah iman percaya dan kebijaksanaan. Berkat lain akan ditambahkan Allah bagi anak yang beriman dan bijaksana. [MB]
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Matius 6:33