Yesus Kristus, Sang Mesias itu, memiliki hikmat yang tak tertandingi oleh siapa pun. Orang-orang Farisi mengutus murid-murid mereka bersama dengan orang-orang Herodian untuk bertanya tentang masalah membayar pajak kepada Kaisar. Bila Tuhan Yesus tidak setuju dengan pembayaran pajak, orangorang Herodian siap melapor kepada Herodes yang mewakili pemerintah Romawi, agar Tuhan Yesus ditangkap oleh pasukan pemerintah (22:15-17). Sebaliknya, bila Tuhan Yesus setuju untuk membayar pajak, Dia akan dianggap sebagai musuh rakyat (karena orang Yahudi membenci pemerintah Romawi). Orang-orang Saduki mengajukan pertanyaan rekaan untuk menyerang keyakinan tentang kebangkitan orang mati (22:23-28). Selanjutnya, seorang ahli Taurat bertanya tentang hukum yang terutama dalam hukum Taurat untuk menguji Tuhan Yesus (22:34-36). Jawaban Tuhan Yesus terhadap ketiga pertanyaan di atas (22:18-22, 29-33, 37-40) menunjukkan bahwa Yesus Kristus tidak pernah kebingungan menjawab pertanyaan apa pun karena dia memiliki hikmat yang luar biasa. Sebaliknya, saat Tuhan Yesus mengajukan pertanyaan kepada orang-orang Farisi tentang hubungan antara Mesias dan Daud, Apakah ada orang yang bisa menjawab? (22:41-46).
Hikmat Sang Mesias atau hikmat Allah tercermin pula dalam hal Injil (kabar baik) tentang keselamatan melalui salib Kristus (bandingkan 22:1-14 dengan 1 Korintus 1:18-30). Semula, Allah memilih bangsa israel sebagai pewaris janji-janji Allah. Akan tetapi, karena bangsa Israel menolak Sang Mesias yang hadir dalam diri Tuhan Yesus, keselamatan itu ditawarkan kepada semua orang yang bersedia untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat. [P]
"Tidak ada seorang pun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorang pun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya." Matius 22:46