Kebangkitan Sang Mesias memberikan pengharapan bahwa kematian bukanlah akhir. Kebangkitan-Nya menunjukkan bahwa Yesus Kristus telah mengalahkan kematian. Hidup tidak berakhir dengan tangisan di lubang kubur, melainkan terus berlanjut dengan pengharapan yang melampaui kubur. Oleh karena itu, kematian dan penguburan Kristus tidak semestinya diperingati dengan tangisan sedih, melainkan dirayakan dengan tangisan haru. Kematian-Nya bukan kekalahan, melainkan kemenangan terhadap kuasa dosa dan kuasa kematian. Kebangkitan-Nya adalah bukti kemenangan-Nya dan merupakan jaminan bagi masa depan kita.
Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus Kristus telah menyelesaikan bagian-Nya dalam misi penyelamatan. Akan tetapi, misi penyelamatan ini harus dilanjutkan dengan penerapan misi penyelamatan pada diri orang-orang berdosa yang sedang menuju kebinasaan. Berdasarkan kuasa yang dimiliki-Nya, Tuhan Yesus mengutus para murid-Nya--dan hal itu berarti mengutus setiap orang percaya--untuk pergi menjadikan semua bangsa sebagai murid Kristus dengan cara membaptis dalam nama Allah Tritunggal, serta mengajarkan segala sesuatu yang telah Dia perintahkan kepada generasi berikutnya (Matius 28:18-20).
Apakah misi menjadikan semua bangsa sebagai murid Kristus telah tercapai? Misi ini tak pernah berakhir. Misi ini harus diterapkan dalam setiap lingkungan tempat kita berada, terutama terhadap orang-orang yang berada di bawah tanggung jawab kita. Misalnya, setiap orang tua wajib menjadikan anak mereka sebagai murid Kristus. Apakah Anda sudah melibatkan diri dalam kelanjutan misi Sang Mesias ini? [P]
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 28:19-20