Hal kedatangan Tuhan Yesus kedua kali yang tidak bisa dipastikan saat pelaksanaannya itu menuntut kita untuk senantiasa berjaga-jaga. Merupakan suatu tindakan yang bodoh bila orang percaya tidak menanti kedatangan Tuhan Yesus. Kita harus memandang ketidakpastian waktu kedatangan Tuhan Yesus sebagai tes atau ujian terhadap ketekunan kita. Perumpamaan Tuhan Yesus yang pertama (25:1-13) menjelaskan bahwa bila kita tidak waspada dan berjaga-jaga, kita akan merasa malu saat Tuhan Yesus datang menjumpai kita.
Perumpamaan Tuhan Yesus yang kedua menjelaskan bahwa berjaga-jaga menanti kedatangan Tuhan Yesus itu bukan berarti bersikap pasif (tidak berbuat apa-apa), melainkan bersikap aktif menjalankan tanggung jawab apa pun yang diberikan Tuhan kepada kita (25:14-30). Sikap takut salah sehingga tidak berbuat apa pun merupakan sikap yang amat keliru. Tanggung jawab apa pun yang diberikan kepada kita, betapa pun kecilnya, harus kita laksanakan dengan penuh tanggung jawab. Bila kita setia dalam perkara kecil, kita akan diberi tanggung jawab dalam perkara yang lebih besar.
Perumpamaan Tuhan Yesus yang ketiga mengingatkan kita bahwa tanggung jawab kepada Allah itu harus kita wujudkan melalui sikap mengasihi sesama (25:31-46). Adalah keliru bila kita beranggapan bahwa apa yang kita lakukan terhadap sesama manusia tidak bersangkut paut dengan iman kepada Allah! Periksalah diri kita masing-masing: Apakah yang sudah, sedang, dan akan kita lakukan sebagai persiapan menanti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali? Apakah Anda sudah siap untuk bertemu dengan Tuhan Yesus? [P]
"Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." Matius 25:12-13