Rabu, 9 April 2014
Bacaan Alkitab hari ini: 2 Raja-raja 15
Bukan awal yang menentukan hidup seseorang, melainkan akhirlah yang menentukannya. Banyak orang Kristen yang memulai dengan keren-dahhatian, lalu berdoa dengan sungguh-sungguh, dan datanglah berkat. Akan tetapi, setelah mendapat berkat, muncul kesombongan yang membawa pada kejatuhan. Saat usianya masih sangat muda (16 tahun), Azarya atau Uzia sudah memerintah sebagai raja (lihat 2 Tawarikh 26). Ia mencari Allah hanya selama Zakharia masih hidup. Ia takut akan Tuhan sehingga Tuhan membuat segala usahanya berhasil. Namun, setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga melakukan hal yang merusak, yaitu ia membakar ukupan dan mempersembahkan korban kepada Tuhan (lihat 2 Tawarikh 26:16-19), padahal sebenarnya hanya imam yang dikuduskan—yaitu keturunan Harun—yang boleh membakar ukupan dan mempersembahkan korban. Akibatnya, Raja Uzia mendapat hukuman berupa tulah dari Tuhan.
Kesombongan masuk dalam kehidupan seseorang bukan saat seseorang merasa dirinya lemah, melainkan saat ia merasa kuat. Demikianlah yang umumnya terjadi dalam hidup kita. Saat baru memulai sesuatu—seperti bekerja, membuka usaha, dan bersekolah—mungkin kita rajin “mencari” Tuhan (berdoa syafaat, membaca Alkitab, meminta petunjuk Tuhan). Namun, setelah mencapai puncak kesuksesan, mungkin saja sikap kita mulai berubah. Kita tidak lagi mencari Tuhan, melainkan mencari nama. Kita tidak lagi mengandalkan Tuhan, melainkan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda tetap—bahkan semakin bersungguh-sungguh—mencari Tuhan seumur hidup Anda? [DP]
Yesaya 2:12
“Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan.”