Bagi seorang yang pandangan hidupnya bersifat materialistis (mementingkan benda), tindakan Rut akan dianggap sebagai tindakan yang bodoh, bahkan bisa dianggap seperti tindakan orang gila. Coba pikirkan: Keuntungan apa yang bisa didapat oleh Rut dengan mengikuti mertua yang sudah lanjut usia dan miskin? Bila Rut mengikuti Naomi, dasarnya bukan keuntungan yang bisa didapat, melainkan keinginan untuk mengungkapkan kasih dan penghargaan. Rut mengikuti Naomi untuk memelihara dan menjaga Naomi!
Tindakan Rut yang "bodoh" itu disukai Allah dan dihargai oleh Boas, seorang kaya raya yang tinggal di Betlehem, sehingga Boas mempermudah usaha Naomi yang bekerja keras memungut jelai yang tercecer saat panen. Allah telah membuat ketetapan bahwa orang Israel tidak boleh menuai hasil panennya sampai habis-habisan, melainkan harus membiarkan yang tersisa untuk orang miskin dan orang asing (Imamat 19:9-10; Ulangan 24:19). Rasa simpati Boas terhadap Rut membuat ia memerintahkan para penyabit di ladangnya untuk dengan sengaja membuat hasil panen yang mereka tuai tercecer agar bisa dipungut oleh Rut (2:16).
Orang beriman perlu mengembangkan hati yang baik yang bersedia menolong tanpa pamrih (maksud tersembunyi untuk mendapatkan keuntungan). Bila kita berbuat baik, kita tidak perlu takut merasa rugi. Saat kita berbuat baik, kita tidak akan risau dengan keperluan diri kita sendiri bila kita berserah dan bergantung kepada Tuhan untuk pemenuhan segala kebutuhan kita. Apakah Anda berani mengutamakan kepentingan orang lain di sekitar Anda (terutama keluarga) dan bersandar kepada Tuhan untuk keperluan Anda sendiri? [P]
"TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung." Rut 2:12