Sabtu, 12 April 2014
Bacaan Alkitab hari ini: 2 Raja-raja 18
Setelah Kerajaan Israel Utara dikalahkan dan dibawa ke pembuangan oleh bangsa Asyur, Kerajaan Yehuda juga tidak luput dari ancaman serupa. Sanherib, raja Asyur, kembali mengerahkan kekuatan untuk menyerbu dan merebut segala kota berkubu di Kerajaan Yehuda (18:13). Ia mengutus kepala istana dan juru minuman agungnya ke Yerusalem bersama dengan sejumlah tentara yang besar. Mereka menyampaikan kata-kata raja Asyur terhadap orang Yehuda yang bersifat mengancam dan menghina. Tujuannya adalah supaya bangsa Yehuda kehilangan rasa percaya diri dan menyerah secara sukarela.
Raja Asyur mengatakan empat hal: Pertama, Mesir tidak dapat diharapkan (18:21). Kedua, tentara Yehuda sangat sedikit jumlahnya dibandingkan dengan tentara Asyur (18:23-24). Ketiga, tentara Asyur telah mengalahkan Samaria (ibu kota Kerajaan Israel Utara) dan negeri-negeri yang berdekatan dengan Samaria (18:33-34). Keempat, TUHAN ada di pihak tentara Asyur (18:25). Semua ancaman dan penghinaan ini secara sekilas seolah-olah mengandung kebenaran. Oleh karena itu, kata-kata itu akan mematahkan pengharapan bangsa Yehuda kepada Allah jika mereka tidak benar-benar berpegang pada firman Tuhan dan memahami firman Tuhan dengan benar.
Jika ditelusuri dengan kacamata firman Tuhan, jelas bahwa klaim raja Asyur hanyalah bualan yang tidak berdasar. Kekalahan Samaria adalah tindakan Tuhan untuk menghukum umat-Nya yang tidak taat, sedangkan bangsa Asyur hanyalah alat yang dipakai Tuhan untuk menjalankan kehendak-Nya. Bangsa Asyur pun di kemudian hari akan dibinasakan (bandingkan dengan Yesaya 10:5-19). Janganlah kita membiarkan diri kita dibutakan oleh “kebenaran” yang tidak memiliki dasar firman Tuhan. [WY]
Yesaya 10: 5
“Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku
dan yang menjadi tongkat amarah-Ku.”