Dunia ini menilai manusia dalam tingkatan-tingkatan: Ada yang rendah, menengah dan tinggi. Biasanya, orang yang tingkatannya tinggi tidak mau berurusan dengan orang rendahan. Orang gila, anak kecil dan perempuan yang najis merupakan orang yang sering direndahkan. Namun Yesus menyatakan bahwa di hadapan pemerintahan Allah, apa yang direndahkan manusia ternyata dihargai oleh Allah. Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita membaca tentang penghargaan dan kasih Yesus Kristus terhadap orang yang kerasukan roh jahat di Gerasa, anak kecil, dan perempuan yang najis karena sakit pendarahan. Namun, Yesus Kristus, Sang Raja Penyelamat, bukan hanya memiliki kasih terhadap orang yang terpinggirkan. Dia juga memiliki kuasa untuk mengalahkan hal-hal jahat yang melanda mereka yang dipandang rendah.
Kuasa apa yang dinyatakan sang Anak Allah bagi mereka yang terpinggirkan? Yesus menyatakan kuasa-Nya sebagai anak Allah dengan mengalahkan banyak roh jahat di dalam diri orang di Gerasa, membangkitkan anak Yairus dari kematian dini, dan membebaskan perempuan najis dari derita sakit menahun. Syukurlah, Yesus Kristus memiliki kasih dan kuasa. Kasih tanpa kuasa merupakan kasih yang kosong. Sebaliknya, kuasa tanpa kasih akan menjadi tiran/diktator.
Gunakanlah kuasa kita untuk membuktikan kasih kita. Setiap orang percaya dipercayakan kuasa yang berbeda-beda oleh Allah. Perbedaan itu seharusnya tidak menjadi alasan untuk menjadi rendah diri. Namun, kita mengasihi dengan kuasa yang dipercayakan kepada kita, karena setiap orang memiliki bagian/porsinya masing-masing. Ada yang diberi kuasa sebagai guru, sebagai penegak hukum, sebagai orang kaya, sebagai ketua RT ,dan yang lain. Kuasa apa yang anda miliki? [MB]
Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Markus 5:19b