Kabar apa yang paling memotivasi musafir yang letih dan haus di padang gurun untuk terus berjalan? Kabar tentang adanya oase (sumber air)! Kabar seperti itulah yang disampaikan oleh Yeremia kepada Yehuda yang sedang menjalani hukuman Allah.
Yeremia menubuatkan tentang akan tibanya era baru yang penuh pengharapan bahagia. Janji ini bukan hanya untuk Yehuda, tetapi juga untuk Efraim, saudara sebangsa mereka di kerajaan Israel Utara yang telah dibuang Allah seabad sebelumnya (31:1-17). Seperti seorang ibu (Rahel), naluri Allah adalah tidak membiarkan Efraim selamanya terhilang, melainkan akan membawa mereka pulang. Bagi bangsa Yehuda, yaitu pendengar langsung khotbah Yeremia, janji Allah itu bagaikan oase yang memotivasi mereka untuk taat menjalani pembuangan, Mereka percaya bahwa Allah akan membawa mereka pulang dan mereka akan hidup dalam kemakmuran (31:23-30). Apalagi, janji itu disertai sebuah "Perjanjian Baru", yaitu bahwa Allah akan menaruh Taurat-Nya dalam hati mereka dan mengampuni mereka (31:18-22, 33-34). Janji itu juga disertai komitmen ulang Allah bahwa Israel akan seterusnya menjadi umat-Nya dan Ia akan selamanya menjadi Allah bagi Israel (31:35-40).
Catatan kepulangan mereka di kitab Ezra dan Nehemia membuktikan bahwa janji tentang era yang baru itu bukanlah fatamorgana (oase palsu yang menipu mata musafir yang letih dan haus). Naluri seorang ibu (Rahel) itu Allah rasakan juga terhadap kita hari ini. Jadi, "padang gurun" (masalah) seperti apa yang sedang Anda jalani saat ini? Entah itu bentuk hukuman Allah atau bukan, tekunlah melangkah dengan kekuatan yang bersumber dari rasa percaya pada janji pengampunan dan pemulihan-Nya! [ICW]
"Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air." Yesaya 49:10