Kepatuhan kepada Pemerintah

Ahli taurat dan para imam kepala mengutus mata-mata untuk menjebak Tuhan Yesus dengan mengajukan pertanyaan, "Apakah kami diperbolehkan membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" Jawaban "tidak boleh" akan menjadi alasan untuk melapor kepada pemerintah Romawi, sedangkan jawaban "boleh" akan membuat orang Yahudi mengucilkan Dia. Bagi orang Yahudi, membayar pajak merupakan suatu tindakan simbolis yang menunjukkan ketundukan kepada pemerintah Romawi, dan bermakna mengakui adanya raja selain Allah. Orang Yahudi hanya mengakui Allah sebagai raja mereka dan menolak untuk memberi persembahan kepada allah lain. Jawaban Tuhan Yesus, "berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah," di luar dugaan mereka. Tuhan Yesus tidak mau membiarkan diri-Nya terjebak! Jawaban Tuhan Yesus memberikan pemahaman kepada orang Yahudi bahwa membayar pajak tidak berarti menyamakan pemerintah Romawi dengan Allah. Pemerintah Romawi berhak menuntut pembayaran pajak, tetapi tidak bisa memiliki jiwa orang Yahudi. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa mereka dapat memenuhi tuntutan pemerintah Romawi dengan tetap mempertahankan iman mereka.

Jebakan pertanyaan kepada Tuhan Yesus itu didasarkan pada pemahaman bahwa ketaatan terhadap pemerintah bertentangan dengan ketaatan terhadap Tuhan. Melalui kisah di atas, Alkitab mengajarkan bahwa selama pemerintahan manusia tidak bertentangan dengan ketetapan Allah, orang percaya perlu mendukung pemerintahan tersebut. Marilah kita sebagai orang percaya berpartisipasi dalam negara ini sebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan. [LH]

"Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang diatasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah." Roma 13:1